Lantaran banyak konsumen yang berkunjung dan membeli barang-barang loak, lama kelamaan jumlah pedagang kian bertambah. Sejak itu banyak bermunculan bedeng-bedeng sebagai tempat berjualan onderdil mobil.
Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, ketika itu ingin menampung aspirasi para penjual onderdil untuk dibuatkan tempat jualan lebih permanen. Bahkan Ali Sadikin ingin menjadikan lokasi itu sebagai pusat penjualan suku cadang kendaraan. Maka, di tahun 1974 Pemerintah DKI Jakarta mulai merenovasi pembangunannya, yang belakangan dinamai PD Pasar Jaya Asem Reges.
Perkembangannya, PD Pasar Jaya Asem Reges terkenal sebagai pusat onderdil dan aksesoris mobil bermesin berat. Sedangkan konsumen yang datang sekaligus belanja onderdil dari berbagai daerah di Indonesia. Karena, banyak juga permintaan dari berbagai daerah untuk dikirim komponen-komponen mobil dari Asem Reges.
Aseng mengakui, keberadaan para calo di Asem Reges sudah menjadi rahasia umum di kalangan konsumen. Jumlah mereka terbilang cukup banyak. Jadi, bagi konsumen yang kali pertama datang ke sana, jangan terkejut tiba-tiba di pintu masuk sudah disambut berbagai tawaran para calo.