160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Kementan Apresiasi Kelurahan Tabak Boyo dalam Peningkatan Produksi Padi di Lahan Rawa Pasang Surut

Direktur Hilirisasi Hasil Tanaman Pangan, Mulyono melakukan kunjungan kerja di Kelurahan Tabak Boyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, yang berhasil meningkatkan produksi padi secara signifikan di lahan pasang surut dan lahan tergenang air Waduk Rawa Pening. Foto: Direktorat HHTP
750 x 100 PASANG IKLAN

Ambarawa,corebusiness.co.id– Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktur Hilirisasi Hasil Tanaman Pangan, Mulyono, selaku PJ Swasembada Pangan Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap upaya petani di Kelurahan Tabak Boyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, yang berhasil meningkatkan produksi padi secara signifikan di lahan pasang surut dan lahan tergenang air Waduk Rawa Pening.

Dalam kunjungan kerjanya, Mulyono melakukan dialog langsung dengan Kelompok Tani Sebahung Makmur, Gapoktan Tani Subur, serta para penyuluh pertanian. Dalam pertemuan tersebut, Ketua Gapoktan Tani Subur, Ari Widianto, menjelaskan bahwa sebagian besar lahan pertanian di Kampung Rawa hanya dapat digarap pada musim tanam September hingga Maret. Di luar musim tersebut, genangan air setinggi satu meter lebih membuat lahan tidak dapat ditanami padi.

Meski menghadapi tantangan tersebut, produktivitas padi di lahan tersebut sangat tinggi, rata-rata mencapai 10 hingga 11 ton per hektar gabah kering panen (GKP).

Para petani di Kampoeng Rawa menanam padi menggunakan varietas unggulan di antaranya Inpari 32, IR 64, Menpramo, Cibatu 06, dan Ciherang.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Saya sangat mengapresiasi semangat dan ketekunan para petani serta penyuluh di Kelurahan Tabak Boyo. Mereka mampu mengoptimalkan potensi lahan rawa pasang surut dan tetap mencetak hasil panen yang membanggakan,” ujar Mulyono saat meninjau langsung areal pertanaman padi.

Data di lapangan mencatat total luas lahan pasang surut yang dikelola petani mencapai 32 hektare, ditambah 27 hektare lahan irigasi yang juga rawan genangan. Meski demikian, hasil usaha tani tetap memberikan keuntungan yang menjanjikan. Dengan biaya usaha tani sekitar Rp10,5 juta per hektare, petani mampu meraup pendapatan bersih hingga Rp47,5 juta per hektare dalam satu kali musim tanam.

Pages: 1 2
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
INFIEN

Tutup Yuk, Subscribe !