
Sejak Periklindo didirikan tahun 2022, perkumpulan sudah empat kali menyelenggarakan pameran khusus kendaraan listrik, yaitu Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) yang diselenggarakan tiap tahun di JIEXPO Kemayoran. Setiap pamerannya berhasil menarik puluhan ribu pengunjung yang memberikan kesempatan kepada masyarakat luas mengenai lebih dekat kendaraan listrik, baik dari segi fitur-fitur, kenyamanan, hingga keamanan dari kendaraan listrik. Dan secara langsung dapat mematahkan mitos-mitos negatif yang beredar di masyarakat tentang kendaraan listrik.
Sejak tahun 2024, Periklindo juga menyelenggarakan konferensi tahunan Kendaraan Listrik Internasional: Periklindo Electric Vehicle Conference (PEVC) di Bali. Konferensi ini telah menjadi ajang yang tepat bagi berbagai pemangku kepentingan, baik dalam maupun luar negeri untuk bertemu dan bertukar informasi paling mutakhir tentang dunia kendaraan listrik berbasis baterai.
Kemudian, Periklindo dengan bermitra dengan pihak-pihak yang sangat berkompeten akan membangun Pusat Kendaraan Listrik yang diberi nama EV Center. EV Center ini diharapkan menjadi tempat rujukan bagi konsumen yang ingin mengetahui secara lebih detail dari kendaraan listrik dari berbagai merek, setiap saat, tanpa harus menunggu adanya pameran otomotif terlebih dahulu.
Manfaat penggunaan kendaraan listrik?
Manfaatnya, pertama, untuk mengurangi polusi udara, di mana KBLBB tidak menghasilkan emisi gas buang (zero tailpipe emission). Semakin masif menggunakan kendaraan listrik, udara menjadi lebih bersih, terutama di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan kota-kota lainnya.
Kedua, menurunkan ketergantungan pada impor BBM, sehingga akan mengurangi konsumsi bensin dan solar yang sebagian besar masih impor. Dengan demikian, akan menghemat devisa negara dan memperbaiki neraca perdagangan.
Ketiga, biaya operasional lebih murah. Untuk diketahui, biaya pengisian baterai jauh lebih murah dibanding membeli BBM. Perawatan kendaraan listrik pun lebih sederhana dan hemat, seperti tidak perlu oli dan lebih sedikit komponen bergerak.
Keempat, mendukung transisi energi bersih. KBLBB dapat diisi dari listrik yang bersumber dari energi terbarukan, seperti dari matahari, angin, dan air. Kemudian mengurangi emisi CO₂ secara keseluruhan jika dikombinasikan dengan energi hijau.
Kelima, mendorong industri dalam negeri. Indonesia mempunyai potensi besar untuk mengembangkan industri baterai, manufaktur kendaraan listrik, dan ekosistem pendukung, seperti charging station, software, dan lain-lain. Tak kalah penting, yaitu membuka lapangan kerja baru di sektor teknologi tinggi dan hijau.
Keenam, meningkatkan daya saing global. Artinya, memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global, terutama karena Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar sebagai bahan baku baterai EV. Kemudian, menjadikan Indonesia sebagai hub kendaraan listrik di kawasan ASEAN.