
Jakarta,corebusiness.co.id– Direktur Retail dan Niaga PT PLN Edi Srimulyanti, menyatakan pengguna kendaraan listrik (electric vehicle/EV) bisa menghemat pengeluaran antara 57 persen hingga 65 persen dibandingkan menggunakan mobil Internal Combustion Engine (ICE).
Dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV), PT PLN (Persero) bersama mitra telah menyiapkan 3.233 unit EV Charger di 2.192 titik lokasi di Indonesia, terdiri 256 unit Ultra Fast Charger, 381 unit Fast Charger, 1.813 unit Medium Charger, dan 783 unit Standard Charger.
“Rasio jumlah SPKLU berdasarkan wilayah menunjukkan jumlah pebandingan SPKLU dengan kendaraan Listrik di seluruh Indonesia. Secara nasional, perbandingan ketersediaan SPKLU terhadap EV adalah 1 banding 21, dengan rasio tertinggi di wilayah Jakarta Raya, Banten, dan Jawa Barat,” kata Direktur Retail dan Niaga PT PLN Edi Srimulyanti dalam Coffee Morning Pengembangan SPKLU 2025-2030 di kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Tahun 2025, kata Edi, untuk mencapai target rasio SPKLU terhadap EV menjadi 1 banding 17, maka PLN berkomitmen untuk menambah SPKLU menjadi 6.278 unit dengan potensi skema kemitraan lebih dari 1.593 unit.
Menurutnya, dengan ditetapkannya tarif curah pada SPKLU, ditambah dengan biaya layanan akan mendorong tumbuhnya ekosistem EV lebih cepat.
Edi menjelaskan, PLN telah menentukan besaran biaya listrik d SPKLU sebesar Rp 1.444,7 per kWh. Untuk pengisian ulang maksimal EV di SPKLU tipe Fast Charger sebesar Rp 25.000 setara Rp 933,22 per kWh dan tipe Ultra Fast Charger Rp 57.000 setara Rp 1.33,22 per kWh.