160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

Dari 33,69 Juta Mobil Pribadi selama Libur Lebaran, 78 Ribu Pengguna EV

Menhub Dudy Purwagandhi menyampaikan hasil survei potensi pergerakan masyarakat saat liburan Lebaran 2025 seusai Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025, di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (14/3).
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id–Moda transportasi mobil pribadi menjadi pilihan terbanyak yang digunakan masyarakat dalam pergerakan selama liburan Lebaran 2025. Dari 33,69 juta (23 persen) mobil pribadi, sekitar 78 ribu adalah pengguna kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) merilis hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran tahun 2025. Bekerja sama dengan Litbang Kompas, hasil survei menyebutkan bahwa potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.

Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi menyatakan, pemerintah akan memberlakukan kebijakan efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang berpotensi besar menyebabkan kepadatan di sejumlah simpul transportasi dan ruas jalan, baik tol maupun arteri.

“Beberapa di antaranya meliputi penerapan kebijakan Work from Anywhere (WFA), penyelenggaraan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, hingga pengaturan lalu lintas, khususnya pada daerah-daerah yang berisiko tinggi mengalami kemacetan,” kata Dudy pada saat melakukan Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025, di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (14/3).

750 x 100 PASANG IKLAN

Hasil survei menunjukkan, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang (dengan penerapan kebijakan WFA). Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.

Terkait angka sebaran, daerah asal perjalanan terbanyak adalah Jawa Barat sebesar 30,9 juta orang (21,1 persen), disusul Jawa Timur sebesar 26,4 juta orang (18 persen), Jawa Tengah sebesar 23,3 juta orang (15,9 persen), Banten sebesar 7,9 juta orang (5,4 persen), dan DKI Jakarta sebesar 6,7 juta orang (4,6 persen). Adapun daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 36,6 juta orang (25 persen), Jawa Timur sebesar 27,4 juta orang (18,7 persen), Jawa Barat sebesar 22,1 juta orang (15,1 persen), Yogyakarta sebesar 9,4 juta orang (6,4 persen), dan Sumatera Utara sebesar 6,2 juta orang (4,2 persen).

Dominan Mobil Pribadi

Hasil survei menyebutkan, penggunaan mobil pribadi menjadi pilihan utama masyarakat untuk melakukan perjalanan selama libur Lebaran, yakni sebesar 33,69 juta (23 persen). Pilihan kedua diikuti bus sebesar 24,76 juta (16,9 persen), kemudian kereta api antarkota sebesar 23,58 juta (16,1 persen), pesawat sebesar 19,77 juta (13,5 persen), dan sepeda motor sebesar 12,74 juta (8,7 persen).

Lebih banyaknya masyarakat memilih menggunakan mobil pribadi, tentu ada berbagai pertimbangan, di antaranya faktor kenyamanan, hemat biaya, keleluasaan, keamanan, dan bisa bepergian bareng bersama keluarga.

750 x 100 PASANG IKLAN

Sementara itu, dari 33,69 juta mobil pribadi, sekitar 78 ribu diperkirakan adalah pengguna kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

“Kami prediksi Lebaran 2025 jumlah EV yang digunakan untuk sarana kendaraan mudik sekitar 78 ribu atau naik menjadi 40 persen. Asumsi ini berdasarkan data per tahun terjadi peningkatan dua kali lipat,” kata Direktur Retail dan Niaga PT PLN Edi Srimulyanti dalam sebuah diskusi via zoom, belum lama ini.

Edi mengutarakan, pada Lebaran 2024, EV yang dipergunakan untuk mudik sebanyak 39.896 atau naik sekitar 4.300 kendaraan (10,8 persen). Sementara saat Nataru 2024, dari 68.000 yang digunakan untuk mudik, tercatat 13.000 merupakan EV. Terjadi kenaikan hampir 20 persen.

Pihak PLN, kata Edi, telah menyiapkan layanan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Mobile untuk mengantisipasi terjadinya antrean isi ulang atau EV yang mogok. Petugas SPKLU Mobile segera meluncur memberikan bantuan layanan isi ulang EV tersebut.

Sementara, dalam mendukung ekosistem EV,  PLN bersama mitra telah menyiapkan 3.233 unit EV Charger di 2.192 titik lokasi di Indonesia, terdiri 256 unit Ultra Fast Charger, 381 unit Fast Charger, 1.813 unit Medium Charger, dan 783 unit Standard Charger.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Rasio jumlah SPKLU  berdasarkan wilayah menunjukkan jumlah perbandingan SPKLU dengan kendaraan listrik di seluruh Indonesia. Secara nasional, perbandingan ketersediaan SPKLU terhadap EV adalah 1 banding 21, dengan rasio tertinggi di wilayah Jakarta Raya, Banten, dan Jawa Barat,” imbuhnya.

Tahun 2025, untuk mencapai target rasio SPKLU terhadap EV menjadi 1 banding 17, maka PLN berkomitmen untuk menambah SPKLU menjadi 6.278 unit dengan potensi skema kemitraan lebih dari 1.593 unit.

“Untuk Lebaran 2025, PLN akan menyiapkan 1.000 unit SPKLU atau ditambah dua kali lipat. Titiknya ada di 645 lokasi. SPKLU Mobile ada 12 unit, nanti akan diatur titik-titik lokasinya di sepanjang jalur mudik. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadi antrean dan sebagainya,” kata Edi. (Bembeng/Editor: Syarif)

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Promo Tutup Yuk, Subscribe !