
Jakarta,corebusiness.co.id-Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir menegur Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution karena inflasi di daerahnya tertinggi se-Indonesia, yakni 5,32 persen secara tahunan.
Teguran itu disampaikan Tomsi Tohir dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang ditayangkan di Youtube, Senin (6/10/2025).
Kemendagri bukan hanya menegur Bobby, juga 9 gubernur, 10 bupati, dan 10 wali kota lainnya, yang inflasinya tinggi secara tahunan.
“Bapak-ibu sekalian, inflasi 5,32 (persen) dalam suatu provinsi itu sudah terasa perubahan harganya bagi masyarakat. Kami mohon menjadi perhatian para gubernur, khususnya 10 provinsi tertinggi,” tegur Tomsi kepada Gubernur Sumut, Bobby Nasution.
Tomsi kemudian menyampaikan daftar 10 kabupaten yang inflasinya tinggi. Ia menyinggung Kabupaten Deli Serdang inflasinya 6,81 persen.
“Kalau teman-teman kepala daerah turun ke pasar, dengan angka 6,81 persen ini tentunya sangat dirasakan oleh masyarakat. Begitu juga dengan Kota Pematangsiantar inflasinya 5,84 persen. Yang menjadi permasalahan hanya sedikit provinsi, kota, dan kabupaten yang inflasinya tinggi,” ungkapnya.
Kemendagri, disampaikan Tomsi, meminta kepala daerah dan pemerintah daerah harus bekerja lebih keras
“Teman-teman kepala daerah dan pemerintah daerah harus bekerja keras, daerah yang merah-merah ini. Kenapa? Karena yang lain bisa, gitu, yang lain bisa (menekan inflasi),” desaknya.
Ia mencontohkan provinsi lain yang inflasinya rendah. Menurutnya, semua pihak sama-sama tahu bagaimana sulitnya medan distribusi di Papua Pegunungan. Tapi Papua Pegunungan inflasinya hanya 3,55 persen. Sementara provinsi lain, yang distribusinya lancar dan mudah, angka inflasinya tinggi.
Disebutkan, kabupaten yang inflasinya tinggi, yaitu Deli Serdang (6,81 persen), Labuhanbatu (6,38 persen), Pasaman Barat (6,38 persen), Tembilahan (6,34 persen), Kerinci (5,90 persen), Aceh Tengah (5,80 persen), Kampar (5,75 persen), Toli Toli (5,26 persen), Karo (5,18 persen), dan Luwuk (4,90 persen).
Lanjut kota yang inflasinya tinggi, yaitu Kota Pematangsiantar (5,84 persen), Gunung Sitoli (5,50 persen), Padang Sidempuan (5,37 persen), Dumai (4,94 persen), Baubau (4,84 persen), Sibolga (4,83 persen), Pekanbaru (4,63 persen), Medan (4,44 persen), Bukit Tinggi (4,40 persen), dan Lhokseumawe (4,19 persen).
“Ini bukan daerah kota yang distribusinya terhambat. Oleh sebab itu, bapak, ibu sekalian, kami mohon cek kembali ini. Perhatikan, berusaha sekeras-kerasnya. Kembali lagi, dari daftar-daftar itu masih ada kabupaten dan kota yang hanya berharap anugerah Tuhan Yang Maha Esa saja, usahanya tidak maksimal,” sindir Tomsi.
Ia menekankan, bagi kepala daerah, jika dinas-dinasnya tidak bergerak, mungkin selayaknya untuk dievaluasi.
“Kita bekerja di sini setiap minggu meluangkan waktu 3 jam untuk mengabdikan diri kepada masyarakat. Berbuat yang terbaik supaya barang-barang, terutama yang kita konsumsi sehari-hari itu terjangkau dan tidak mengalami kenaikan yang tinggi,” tegasnya. (Rif).