160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Pakar UGM Ungkap Komoditas Ini bisa Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id– Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0 persen pada 2024. Presiden Prabowo menargertkan hingga masa kepemimpinannya pertumbuhan ekonomi di kisaran 8 persen. Mampukah?

Lima hari jelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI periode 2024-2029, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menyampaikan realisasi investasi pada triwulan III (Juli-September) 2024, pada Selasa (15/10/2024). Rosan menyatakan, kinerja realisasi investasi pada triwulan III 2024 sangat dipengaruhi oleh kebijakan hilirisasi yang dijalankan secara konsisten oleh pemerintah. Hilirisasi adalah kunci pertumbuhan investasi karena dapat meningkatkan nilai tambah dan penciptaan lapangan kerja.

Rosan menyebutkan, sepanjang Triwulan III Tahun 2024, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi sebesar Rp431,48 triliun atau meningkat 15,24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan sektor hilirisasi menyumbang Rp91,51 triliun atau 21,2 persen dari total realisasi triwulan tersebut. Angka realisasi tersebut tidak hanya berkontribusi pada pemenuhan 26,15% dari total target investasi tahun 2024, namun juga menjadi wadah bagi penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 650.172 orang.

Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada triwulan III naik 11,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp178,20 triliun menjadi Rp198,83 triliun. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) naik 18,55 persen, dari Rp196,20 triliun menjadi Rp232,65 triliun, dengan kontribusi PMA mencapai 53,92 persen dari total investasi. Lima besar negara PMA adalah Singapura (US$5,50 miliar), Hong Kong (US$2,24 miliar), Tiongkok (US$1,86 miliar), Malaysia (US$0,99 miliar), dan Amerika Serikat (US$0,84 miliar).

750 x 100 PASANG IKLAN

Berdasarkan sektor usaha, investasi terbesar berasal dari sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp58,04 triliun), diikuti oleh Industri Logam Dasar (Rp55,87 triliun), Pertambangan (Rp44,64 triliun), Industri Kimia dan Farmasi (Rp31,61 triliun), serta Industri Makanan (Rp31,30 triliun).

Sejalan dengan pencapaian yang kuat pada Triwulan III, realisasi investasi kumulatif selama periode Januari–September 2024 juga menunjukkan performa positif. Capaian ini menjadi indikasi bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai target investasi hingga akhir tahun 2024. Dengan realisasi yang telah tercapai dalam sembilan bulan pertama, optimisme bahwa target tersebut dapat terlampaui semakin kuat.

“Realisasi sudah mencapai Rp1,261 triliun, meningkat hampir 20 persen yoy. Target akhir tahun sebesar Rp1.650 triliun sudah tercapai 76,4 persen. Bahkan, jika kita bicara target renstra (Rencana Strategis), sudah melebihi,” ungkap Rosan.

Komoditas Pendongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Presiden Prabowo menargetkan hingga masa kepempinannya ekonomi Indonesia ditargetken bisa tumbuh 8 persen. Untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, Prabowo akan meningkatkan investasi untuk menggerakkan industri-industri di dalam negeri. Setidaknya ada tiga target bidang yang diucapkan Prabowo, yaitu melanjutkan hilirisasi industri komoditas mineral logam, pertanian, dan energi.

750 x 100 PASANG IKLAN

Sementara itu, Guru Besar Bidang Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, Prof. Dr. Ir. Masyhuri, mengingatkan penting untuk mengeksplorasi sektor-sektor baru yang dapat mendukung diversifikasi ekspor Indonesia sekaligus mendorong peningkatan daya saing produk nasional di pasar global. Hal ini akan terkait dengan peningkatan investasi dan bagaimana kebijakan ekonomi dapat memfasilitasi arus investasi yang lebih besar.

“Salah satu sektor yang bisa di-boost adalah pertanian, meskipun menurut data Kementerian Pertanian sepanjang 2019-2023 neraca perdagangan sektor tersebut selalu defisit,” kata Masyhuri seperti dikutip ugm.ac.id melalui wawancara daring Triya Andriani.

Masyhuri menjelaskan, pembangunan pertanian memberikan sumbangan bagi pembangunan daerah, baik secara langsung dalam menopang pertumbuhan ekonomi melalui kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Bahkan, riset secara empiris telah menunjukkan bahwa pertumbuhan produktivitas di sektor pertanian dapat mengurangi kemiskinan.

“Jadi kita harus merekonstruksi strategi penanggulangannya, bukan hanya sekadar memberikan bantuan sosial saja,” tegasnya Masyhuri.

Mengingat sektor pertanian merupakan penyerap tenaga kerja terbanyak, Masyhuri menekankan, diperlukan pengembangan sistem agribisnis yang terpadu. Selain itu, sistem pendidikan dan pelatihan keterampilan dapat diubah untuk menyiapkan tenaga kerja yang relevan dengan tuntutan industri masa depan.

750 x 100 PASANG IKLAN

Pendidikan vokasi, profesi, dan training bersertifikasi perlu dilakukan juga di bidang pertanian tanpa mengabaikan pendidikan konvensional. “Pemanfaatan IoT (internet of thing) di kurikulum sekolah pertanian bisa dimasukkan agar semakin banyak kaum muda yang mau terlibat di sektor ini,” ujarnya.

Masyhuri juga menekankan pada pentingnya peningkatan harga produk pertanian bagi komoditas yang memiliki nilai ekspor, karena kenaikan tersebut berimbas pada meningkatnya pendapatan petani. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan mengembangkan komoditas unggulan, karena tiap daerah atau desa pasti memiliki karakteristik dan komoditas yang berbeda.

Komoditas ini yang kemudian ditambahkan nilainya (added value) yang selanjutnya dikembangkan dan dijamin keberlanjutannya melalui Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM).

“Jadi ada sinergitas antara pertanian dan industri, kita dorong UMKM ini dengan stimulus Keynesian, caranya bisa dengan pembebasan pendaftaran dan pajak, serta bantuan kemudahan pembiayaan atau kredit dengan bunga murah, dan insentif-insentif lainnya,” jelasnya. (Rif/bbs)

 

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
Core Business

Bincang Kepo

Promo Tutup Yuk, Subscribe !