160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Meningkatkan Nilai Tambah Minyak Sawit melalui Strategi Hilirisasi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Airlangga Hartarto.
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Airlangga Hartarto mengatakan, minyak sawit  tetap menjadi salah satu pilar ekonomi terpenting Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi besar minyak sawit terhadap surplusnya nilai neraca perdagangan Indonesia sebesar US$ 4,34 miliar pada September 2025.

“Dari Januari hingga September 2025, volume ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 28,66 juta ton, meningkat 11,26 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Airlangga ketika memberikan sambutan secara virtual acara The 21st Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2025 and 2026 Price Outlook di Bali, Kamis (13/11/2025).

Harga rata-rata minyak sawit mentah dan tandan buah segar juga tetap di atas Rp 3.000 per kilogram, sehingga berdampak positif bagi produsen dan jutaan petani kecil.

“Minyak sawit akan terus memainkan peran kunci sebagai sumber pendapatan, energi, inovasi, dan kekuatan nasional. Kita tidak boleh berhenti pada ekspor bahan mentah. Melalui strategi hilirisasi, kita ingin meningkatkan nilai tambah, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan memperkuat industri kita,” tutur Airlangga.

750 x 100 PASANG IKLAN

Dalam rangka hilirisasi, Indonesia sedang mengubah minyak sawit menjadi energi bersih melalui program mandatori biodiesel, yang saat ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Pada 2024, Indonesia telah menerapkan program B40 yang telah berhasil mengurangi impor bahan bakar fosil lebih dari 15,6 juta kiloliter dan mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 41,46 juta ton setara CO₂.

Saat ini, Kemenko Perekonomian juga sedang mempersiapkan tahap penggunaan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF) berbasis kelapa sawit. Airlangga  menyebutkan salah satu contoh yang baik adalah kerja sama antara PT Pindad dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dalam pengembangan fasilitas produksi industri pertahanan.

“Inisiatif ini akan memanfaatkan sumber daya lokal, termasuk material berbasis minyak sawit,” ujarnya.

Untuk memastikan daya saing dan keberlanjutan, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2025 untuk memperkuat sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO) yang memastikan produk minyak sawit Indonesia sudah sesuai standar lingkungan dan global.

750 x 100 PASANG IKLAN

Kemenko Perekonomian, imbuh Airlangga, saat ini sedang mempersiapkan Sistem Informasi ISPO, yang menghubungkan data perkebunan, sertifikasi, dan perdagangan. Sistem ini dapat meningkatkan transparansi dan memungkinkan pelacakan produk secara real-time. (Gaska)

 

 

750 x 100 PASANG IKLAN

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
ANINDYA

Tutup Yuk, Subscribe !