Emban Komisaris PLN EPI, Anggawira: Tanggung Jawab Kolektif Jaga Ketahanan Energi Nasional

Jakarta,corebusiness.co.id-Dr. Anggawira, M.M., M.H., mengatakan bahwa penugasan dirinya sebagai Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bukan sekadar jabatan, tetapi bagian dari tanggung jawab kolektif untuk menjaga ketahanan energi nasional.

“Pertama-tama, saya sampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh pemegang saham dan negara kepada saya untuk mengemban amanah sebagai Komisaris di PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI),” kata Anggawira kepada corebusiness.co.id, Sabtu (12/7/2025).

Anggawira mengatakan, penunjukkan  dirinya sebagai komisaris pada akhir Juni 2025 adalah tugas strategis, karena PLN EPI merupakan entitas kunci dalam memastikan ketersediaan energi primer—batubara, gas, BBM, dan energi lainnya—yang menjadi bahan bakar utama pembangkit listrik nasional.

Also Read:

PHE Paparkan Inisiatif Strategis Pengembangan CCS/CCUS di Forum Asia Pacific CCUS Conference 2025

“Penugasan ini bukan sekadar jabatan, tetapi bagian dari tanggung jawab kolektif untuk menjaga ketahanan energi nasional. Ketahanan energi adalah fondasi utama pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Tanpa listrik yang cukup, terjangkau, dan andal, mustahil kita bicara soal industrialisasi, hilirisasi, maupun kesejahteraan rakyat,” tuturnya.

Ia mengungkapkan pemegang saham PLN EPI telah memberikan arahan yang jelas kepada Dewan Komisaris.

“PLN EPI harus menjadi pilar utama dalam memastikan energi primer tersedia dengan efisien, tepat waktu, dan terjangkau,” ucapnya.

Also Read:

Jamil Amir Baduwi Balik ke Tanah Air untuk Gasifikasi

Dalam konteks ini, kata dia, baik Dewan Komisaris dan Direksi PLN EPI fokus pada beberapa hal. Pertama, menjamin pasokan energi primer yang berkelanjutan dan efisien, khususnya batubara dan gas alam, melalui optimalisasi rantai pasok, digitalisasi sistem distribusi, serta integrasi dengan para produsen nasional.

Kedua, mendukung transisi energi yang adil (just energy transition) dengan tetap mengutamakan keandalan pasokan di tengah meningkatnya penggunaan energi baru dan terbarukan.

Also Read:

Sekjen HIPMI Anggawira: Merger BUMN Harus Dibarengi Penajaman Model Bisnis, Transparansi, serta Target Jelas

Ketiga, membangun tata kelola yang transparan dan akuntabel, yang tidak hanya menjaga keberlanjutan bisnis, tetapi juga membangun kepercayaan publik.

Keempat, lanjut Anggawira, mendorong kolaborasi strategis, baik dengan BUMN lain, swasta nasional, maupun pelaku UMKM di sektor logistik dan energi—sebagai bentuk pemerataan ekonomi energi.

“Saya percaya bahwa PLN EPI memiliki potensi besar menjadi engine penggerak transformasi sektor energi di Indonesia. Sebagai bagian dari direksi dan dewan komisaris, saya berkomitmen untuk memastikan PLN EPI mampu menjalankan perannya secara profesional, adaptif terhadap perubahan global, dan berorientasi pada kepentingan nasional jangka panjang,” imbuhnya.

Also Read:

Danantara akan Merger 1.046 Perusahaan BUMN Menjadi 228 Perusahaan

Anggawira mengatakan bahwa amanah ini juga menjadi bagian dari perjuangan dia sebagai anak bangsa untuk berkontribusi secara konkret bagi kemandirian energi Indonesia.

“Sebagaimana komitmen saya selama ini di HIPMI, Asperindo, dan dunia usaha, saya percaya energi bukan hanya soal pasokan, tetapi soal kedaulatan dan keadilan sosial,” pungkasnya.

Also Read:

Direktur PHE Bocorkan Strategi Sukses Transformasi di Industri Hulu Migas

Informasi, PLN EPI adalah Subholding PT PLN (Persero). PLN EPI dibentuk untuk memastikan pasokan energi primer ke pembangkit milik PLN. (Rif)

Also Read:

Kebijakan AAS di Antara Tiran Group dan Kementan