160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

YKPN Siap Bergandengan Tangan Mendukung Swasembada Pangan Berkelanjutan

Ketua Umum Yayasan Kemandirian Pangan Nasional (YKPN), Soud Aminah Assegaf
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Yayasan Kemandirian Pangan Nasional (YKPN) hadir bersama di tengah masyarakat petani sebagai lembaga intermediary dalam pengembangan program pertanian dan memfasilitasi kemitraan lintas sektoral menuju masyarakat petani yang sejahtera dan mandiri untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.

Cita-cita Presiden Prabowo ingin mewujudkan swasembada pangan, khususnya komoditas pangan strategis, perlu mendapat dukungan dan kerja sama lintas sektoral. Selain itu, dibutuhkan kerja keras untuk mencapai pemenuhan memenuhi kebutuhan konsumsi pangan penduduk Indonesia dari hasil produksi dalam negeri, tanpa tergantung pada pasokan luar negeri.

“Konsep mewujudkan swasembada pangan tidak sekadar soal ketersediaan, melainkan juga mencakup aspek keterjangkuan, keamanan, dan keberlanjutan,” kata Ketua Umum YKPN, Soud Aminah Assegaf kepada corebusiness.co.id .

Soud Aminah yakin Indonesia bisa mencapai swasembada pangan, bila semua pihak saling bergandengan tangan untuk menyukseskan program tersebut.

750 x 100 PASANG IKLAN

Linier dengan program pembangunan pertanian pemerintah, YKPN mempunyai visi ingin mewujudkan kemandirian usaha pertanian berbasis pada sumber daya lokal dan berorientasi pada pemberdayaan sosial, kesejahteraan petani, dan ekologi berkelanjutan.

Soud Aminah kemudian menyebutkan  peran YKPN dalam mendukung pembangunan sektor pertanian di Indonesia. Pertama, sebagai fasilitator dalam membantu masyarakat petani untuk akses permodalan, teknologi, dan pasar. Kedua, sebagai katalisator untuk memotivasi dan meningkatkan lebih banyak lagi partisipasi dari masyarakat petani mengembangkan program-program pertanian sehingga menjadi petani yang tanuguh dan mandiri.

Selanjutnya ketiga, sebagai mitra perusahaan swasta dan BUMN dalam mengembangkan program filantropi, Community Development (CD), dan Corporate Social Responsibility (CSR). Dan keempat, sebagai mitra pemerintah/Pemda dalam pengembangan program dan penyaluran hibah atau bantuan untuk pengembangan pertanian.

Aksi Nyata

750 x 100 PASANG IKLAN

Tak ingin disebut hanya berteori, Soud Aminah mengungkap beberapa tindakan nyata yang telah dilakukan YKPN. Contoh konkret, YKPN menggeliatkan peningkatan kemandirian pangan di kawasan perbatasan RI bekerja sama dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP)/Kementerian Dalam Negeri, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, Kementerian Pekerjaan Umum, TNI/Polri, perusahaan swasta, serta instansi negara terkait.

Panen padi Trisakti menggunakan teknik pertanian modern.

“Ketika itu kami melakukan pengembangan program cetak sawah baru serta pengembangan tanaman pangan dan industri pangan secara terintegrasi yang meningkatkan produktivitas panen. Program ini telah dirintis sejak 2015,” tutur Soud Aminah.

Adapun daerah perbatasan RI dan daerah penyangga beserta pengembangan komoditasnya yang telah dikelola dan dikerjasamakan dengan YKPN 2016-2019, yaitu Kota Sabang dan Kabupaten Pidie, Aceh.

“Di dua wilayah ini telah dilaksanakan program pengembangan pertanian terpadu untuk komoditi beras organik, kacang tanah, jagung, cabai, dan peternakan kambing, pengembangan kopi dan kakao beserta industri yang pengolahannya untuk ekspor,” ucapnya.

Berikutnya di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, persisnya di jalur Entikong yang merupakan perbatasan RI-Serawak, Malaysia Timur, dilakukan program pengembangan pertanian terpadu komoditas beras kristal organik dan beras hitam organik untuk ekspor.

750 x 100 PASANG IKLAN

Bukti konkret lain, masih menurut Soud Aminah, sejak November 2019 YKPN tengah melakukan pengembangan tanaman padi di atas lahan rawa-rawa. Seperti dilakukan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, persisnya di jalur perbatasan RI-Malaysia barat dan timur.

“Ketika itu dilaksanakan program pengembangan pertanian terpadu komoditas beras hitam, beras panjang, gaplek, jagung, dan singkong gajah,” ujarnya.

Kemandirian Pangan di Indonesia Timur

YKPN juga mendorong pengembangan tanaman pangan di Indonesia timur. Seperti telah dilaksanakan Kabupaten Keerom dan Kabupaten Marauke, Papua, persisnya di jalur perbatasan RI-PNG-Australia.

“Untuk di Keerom, misi YKPN adalah membuka desa adat dari keterasingan dan kesenjangan pembangunan melalui pemberdayaan masyarakat adat dalam pengembangan pertanian terpadu untuk komoditi padi, jagung, buah naga, jeruk manis, jambu bangkok, semangka, sayur-sayuran, dan bahan kenap untuk pembuatan minyak atsiri berorentasi ekspor,” jelas Soud Aminah.

Sementara di Merauke, kata Soud Aminah, misi YKPN adalah menunjukan bukti bahwa Marauke sebagai Lumbung Pangan Nasional bisa terwujud dengan peningkatan produktivitas panen walaupun di atas lahan kritis.

Selanjutnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan (NTT), persisnya di jalur perbatasan RI-Timor Timur-Laut Timor ke Australia. Di wilayah ini, dilaksanakan program pemberdayaan masyarakat pesisir Laut Timor untuk komoditas garam.


“Sejak November 2019, YKPN melalui pakarnya juga menjadi tim penyusunan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD). TEKAD adalah program kemitraan International for Agriculture Development (IFAD) dengan Kementrian Desa untuk enam tahun ke depan (2020-2026). Tujuan program ini untuk mempercepat kemandirian kampung- kampung tertinggal di lima provinsi Indonesia bagian timur,” paparnya.

Padi Trisakti dan Pupuk Super Organik

Berkat implementasi teknologi yang dimiliki YKPN, Soud Aminah mengklaim rata-rata produksi padi yang ditanam di lahan pertanian yang telah didukung pengairan irigasi yang baik bisa mencapai antara 12 hingga 14 ton per hektare. Sementara di lahan-lahan rawa atau gambut, jika diberikan perlakukan tanaman yang baik bisa mencapai 7 ton per hektar.

Soud Aminah menuturkan, tahun 2020, YKPN melakukan terobosan menanam padi Trisakti di areal super ekstrim, yaitu areal apung di atas air danau dengan kedalaman 4 hingga 7 meter di Kalimantan Tengah. Tepatnya di Desa Buntok, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan.

“Terobosan ini dilakukan karena masyarakat tani yang menetap di atas lahan gambut sering gagal panen karena lahan pertaniannya tenggelam akibat air pasang sungai dan danau yang meluap sampai setinggi dua meter. Masyarakat tani di desa ini menanam padi lokal Siam Unus yang panennya enam bulan,” kenangnya.

Sebelumnya, di tahun 2019, kelompok tani binaan YKPN telah dua  kali panen padi Trisaksi, dengan  produksi rata-rata 5 hingga 7 ton GKP per hektare di atas areal gambut, yang menghasilkan beras premium.

“Padahal, sebelumnya kemampuan panennya hanya mencapai 1 hingga 3 ton GKP per hektare,” ujarnya.

Torehan peningkatan produktivitas padi Trisakti tersebut, diungkapkan Soud Aminah, berkat dukungan pemberian pupuk super organik Bioteknologi Mikroba yang diproduksi YKPN.

Pupuk super organik ini selain bisa menyerap logam berat, juga mampu menangkap unsur kimia alami untuk kesuburan tanah seperti N, P, dan K.  Kemampuan produksinya 10.000 liter per hari. Kapasitas ini setara dengan 2.000 ton pupuk Urea; 400 ton SP-36; dan 250 ton KCI. Kapasitas 10.000 liter per hari tersebut juga setara untuk 1.700 hektare per hari. (Syarif)

 

 

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
EXPERT SYNERGY

Tutup Yuk, Subscribe !