
Jakarta,corebusiness.co.id-Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menegaskan Bulog untuk menyerap 3 juta ton beras pada periode Januari hingga April 2025. Hal ini dilakukan untuk mengisi stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) serta menjaga stabilitas harga di tingkat petani.
Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan, sebagai tindak lanjut dari peningkatan produksi padi sebesar 50 persen yang diproyeksikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk Januari hingga April 2025, Bulog diberi target besar, yaitu menyerap 3 juta ton beras dalam waktu singkat.
Pemerintah, kata Zulkifli, memastikan hasil panen gabah petani akan dibeli sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram tanpa pengecualian.
“Bulog harus membeli sebanyak 3 juta ton dalam waktu pendek ini, yakni Januari, Februari, Maret, dan April. Kalau dalam bentuk gabah, tentu lebih banyak lagi,” jelas Zulkifli.
Untuk merealisasikan target 3 juta ton beras, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pada Sabtu pagi (25/1/2025) memimpin pemantauan kesiapan pertanaman padi di seluruh wilayah produsen beras untuk memastikan keberhasilan program swasembada pangan nasional.
Mentan Amran menegaskan bahwa keberhasilan swasembada pangan sangat bergantung pada pencapaian Luas Tambah Tanam (LTT) pada periode Februari hingga April 2025 dan didukung
pompanisasi, perbaikan irigasi, penggunaan benih unggul, hingga penerapan teknik pertanian modern.
Amran mengingatkan bahwa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan baik dalam upaya swasembada pangan. Ia meminta seluruh daerah segera melaporkan kesiapan LTT mereka untuk Februari hingga April 2025, termasuk permasalahan dan solusi yang diharapkan. Laporan ini ditunggu dalam waktu 1-2 hari.
Dengan semangat kerja bersama dan kolaborasi lintas sektor, Amran yakin Indonesia mampu mengatasi pelbagai tantangan untuk mewujudkan swasembada pangan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Yudi Sastro meminta jajaranya bekerja maksimal untuk mencapai target produksi beras 3 juta ton pada April 2025.
“Target 3 juta ton bisa diserap semua, kita harus ikut mendukung dan membantu Bulog dan Perpadi,” kata Dirjen Tanaman Pangan, Yudi Sastro, saat memberikan pengarahan
persiapan mengejar target penyerapan gabah, Sabtu (25/1/2025).
Yudi menargetkan produksi beras sampai Mei minimal 2,1 juta ton, tapi tetap komitmennya mencapai 3 juta ton, bentuknya 20 persen gabah kering panen (GKP), 30 persen gabah kering giling (GKG), dan 50 persen beras,” imbuhnya.
Sementara perwakilan dari Bulog, Tyas menyatakan bahwa Bulog siap mendorong percepatan produksi beras 3 juta ton beras dalam negeri.
“Pada prinsipnya, kami siap mendorong percepatan pelaksanaan penyerapan gabah dan beras dalam negeri,” kata Tyas
Tyas menyatakan Bulog sudah melakukan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) untuk pengadaan gabah dan beras. Dalam kerja sama pengelolaan ini, Perpadi sudah mensepakati 1.176.900 ton gabah, dan Bulog menyerap 20 persen untuk proses penggilingan sekitar 1,17 juta ton.
Bulog menargetkan bisa menyerap 70 persen gabah petani saat panen raya atau sekitar 2,1 juta ton beras hingga akhir Mei 2025.
Ketua Umum Perpadi, Soetarto Alimoeso, menegaskan bahwa Permadi bisa menyerap beras mencapai 2,11 juta ton.
“Dari hasil diskusi DPP dan DPC Perpadi di seluruh Indonesia, dari target 3 juta ton beras yang diharapkan pemeritah, Perpadi menargetkan bisa menyerap 2,11 juta ton beras,” pungkas Soetarto.
Sementara itu, Sekrertaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil, menyampaikan, pada 30 Januari 2025 akan ada dua penandatanganan komitmen percepatan produksi 3 juta ton beras antara Bulog, Perpadi, dan Dirjen Tanaman Pangan di Jakarta. Dia berharap target produksi tersebut bisa direalisasikan mulai dari Februari, Maret, dan April 2025.
“Rencana 3 juta ton beras harus kita kejar di Februari, Maret dan April 2025,” tegas Ali Jamil.
Seperti diketahui, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), proyeksi produksi beras dalam 3 bulan pertama di tahun 2025 ini dapat mencapai total sekitar 8,59 juta ton.Dengan rincian Januari 1,31 juta ton, Februari 2,08 juta ton dan Maret 5,20 juta ton.
Bila proyeksi ini tercapai, maka jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024, produksi beras telah mengalami peningkatan hingga 50,96 persen.Hal ini dikarenakan Januari sampai Maret di tahun 2024, produksi beras hanya berada di angka 5,69 juta ton. (Oby).