160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Rakornas Ditjen Tanaman Pangan Kementan 2024 untuk Memantapkan Target  2025

Dirjen Tanaman Pangan, Kementan, Yudi Sastro saat menyampaikan program komoditas tanaman pangan untuk tahun 2025 di Rakornas Evaluasi Kegiatan Tahun 2024 dan Pemantapan Kegiatan Tahun 2025. Foto: Humas Ditjen Tanaman Pangan.
750 x 100 PASANG IKLAN

Yogyakarta,corebusiness.co.id–Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kemenerian Pertanian, Yudi Sastro, menekankan pentingnya sinergitas dan dukungan dari pihak-pihak terkait untuk meningkatkan produksi padi tahun 2025. Dengan terciptanya persamaan visi, misi, dan tujuan, maka pencapaian target produksi untuk mendukung swasembada pangan akan terwujud.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sastro menggarisbawahi bahwa program peningkatan produksi padi akan ditopang oleh empat pilar dari Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran (RSPP).

“Keempat pilar RSPP tersebut, pertama, Ketersediaan Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas. Kedua, Nilai Tambah dan Daya Saing Industri. Ketiga, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, dan keempat, Dukungan Manajemen,” kata Dirjen Tanaman Pangan, Yudi Sastro saat menyampaikan sambutan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Evaluasi Kegiatan Tahun 2024 dan Pemantapan Kegiatan Tahun 2025 di Hotel Grand Mercure Yogyakarta, Kamis (12/12/2024). Rakor dilaksanakan hingga 15 Desember 2024.

Rakornas dihadiri peserta dari Kepala Dinas Pertanian Provinsi yang membidangi tanaman pangan, UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman, dan Produsen Benih Tanaman Pangan seluruh Indonesia. Acara juga diisi pemaparan materi pembahasan dari narasumber, yakni Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Sekretaris Direktorat Jenderal PSP, Sekretaris Direktorat Jenderal Irigasi dan Air, Inspektur II Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, Direktur lingkup Ditjen Tanaman Pangan. Sesi penyampaian materi ini dipandu moderator dari Direktur Perbenihan, Direktur Perlindungan, Kepala BBPPMPTH Cimanggis, dan Kepala BBPOPT.

750 x 100 PASANG IKLAN

Yudi Sastro menekankan semua perserta Rakornas untuk menyampaikan evaluasi, perencanaan, dan program sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangannya masing-masing untuk melaksanakan pencapaian produksi komoditas strategis tanaman pangan.

Strategi dan Sasaran Tanaman Pangan 2025

Adapun rumusan penting dari hasil Rakornas, pertama, melaksanakan arahan Menteri Pertanian agar pada tahun 2025 selain peningkatan produksi padi, juga peningkatan produksi jagung. Skema pencapaian produksi padi tahun 2025 sebesar 67,63 juta ton beras atau setara 20 juta hektare (ha). Skema ini dilakukan dengan program intensifikasi di 38 provinsi yang melibatkan Satgas Swasembada Pangan dan ekstensifikasi (Oplah 2024, Oplah 2025, dan Cetak Sawah 2025) seluas 3 juta ha di 14 provinsi.

Untuk sasaran luas tanam jagung tahun 2025, seluas 2.799.097 ha dengan target produksi jagung sebesar 16,6 juta ton pipilan kering.

Kedua, pemenuhan kebutuhan benih padi untuk program seluas 2,17 juta ha, dengan dukungan ketersediaan benih, cetak sawah, pompanisasi untuk sawah tadah hujan atau perluasan area tanam (PAT), potensi tanam/Kemen PU, dan padi gogo.

750 x 100 PASANG IKLAN

Ketiga, untuk memenuhi kebutuhan benih target tanam tahun 2025 seluas 17 juta ha, diperlukan penangkaran seluas 148.590 ha dan penangkaran existing.

Keempat, dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama dalam mendukung swasembada pangan antara Direktur Jenderal Tanaman Pangan dengan Kepala Dinas Pertanian Provinsi serta TNI Angkatan Darat, sekaligus komitmen upaya penyediaan benih dan sarana produksi lainnya, dengan 24 Kepala Dinas Provinsi.

Kelima, program dan kegiatan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan TA 2025 pada masing-masing unit eselon II dalam rangka mewujudkan swasembada pangan, meliputi kawasan pengembangan padi seluas 2,6 juta ha, baik melalui Oplah 2024, Oplah 2025, cetak sawah, pengembangan padi gogo, pompanisasi tadah hujan/PAT, potensi tanam (KemenPU), dan padi regular.

Kemudian, pengembangan jagung seluas 300 ribu ha, pangan Lokal (Ubi Jalar) seluas 1.500 ha, perbenihan (Sertifikasi benih padi, pengawasan peredaran benih, insentif PBT dan Uji Terap Metode Pengujian Mutu Benih).

750 x 100 PASANG IKLAN

Hasil rakornas juga memberikan mandatori kepada masing-masing unit kerja dalam melaksanan fungsinya untuk melaksanakan program tahun 2025. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB), misalnya, yang mempunyai tugas dan fungsi dalam melakukan kegiatan pengawasan mutu benih (sertifikasi dan pengawasan peredaran benih).

Sementara Dinas Pertanian Provinsi, terfokus pada pada realisasi bantuan benih tanaman pangan, penyaluran, tanam, dan panen.

Dukungan Alsintan dan Saprodi

Dirjen Tanaman Pangan, Yudi Sastro mengatakan, pemerintah telah menetapkan sasaran strategi produksi komoditas strategis tanaman pangan untuk tahun 2025, yakni padi sebanyak 32,83 juta ton, jagung 16,68 juta ton, dan kedelai 334 ribu ton.

Untuk mendukung pencapaian target tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp29,37 triliun. Anggaran ini diprioritaskan untuk program swasembada pangan, seperti penyediaan alat mesin pertanian (alsintan), pupuk bersubsidi, cetak sawah baru, peningkatan produksi padi dan jagung, peningkatan produksi susu dan daging sapi, penyediaan benih unggul, serta pengembangan pertanian modern melalui pemberdayaan petani milenial.

Sulawesi Tenggara menjadi salah satu provinsi prioritas dalam program nasional ini. Pada tahun 2025, Sultra menjanjikan produksi 30.726 ton benih melalui realisasi benih pada tahun 2024. Selain itu, Sultra juga mendapatkan alokasi 6.173 unit pompanisasi tadah hujan dan tambahan 1.967 unit lainnya melalui Direktorat Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP).

Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin, menyampaikan bahwa memikirkan akan memaksimalkan peran Sultra untuk mendukung program nasional ini.

“Sesuai arah Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara dan Sekretaris Daerah Sultra, kami berkomitmen untuk memastikan terealisasinya program strategis nasional, termasuk penguatan infrastruktur pertanian dan peningkatan produksi pangan di Sultra,” ujarnya.

Rakornas ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui program-program strategi yang berkelanjutan. (ADV)

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
Core Business

Bincang Kepo

Promo Tutup Yuk, Subscribe !