160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

Padi dan Jagung Ikut Menopang Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2025

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mendampingi Presiden Prabowo Subianto saat meninjau program Lumbung Pangan Merauke, Papua Selatan. Foto: Humas Ditjen Tanaman Pangan.
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Sektor pertanian menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2025. Dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian mencatat pertumbuhan tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, yaitu sebesar 10,52 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2025 tumbuh sebesar 4,87 persen, yang ditopang oleh sektor pertanian yang tumbuh double digit, industri makanan dan minuman yang tetap solid, serta sektor transportasi.

Dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian mencatat pertumbuhan tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, yaitu sebesar 10,52 persen. Capaian ini berbanding terbalik dibandingkan kondisi triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, ketika sektor pertanian mengalami kontraksi atau penurunan sebesar 3,54 persen.

“Kinerja positif sektor pertanian tahun ini didorong oleh adanya peningkatan produksi padi dan jagung sebesar 51,45 persen dan 39,02 persen sepanjang triwulan I tahun 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, serta meningkatnya permintaan domestik,” jelas Amalia.

750 x 100 PASANG IKLAN

Amalia menyebutkan, peningkatan produksi padi dan jagung mendorong tanaman pangan tumbuh 42,26 persen.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo telah mencanangkan program swasembada pangan, khususnya untuk komoditas strategis tanaman pangan di antaranya padi dan jagung.

Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan proyeksi produksi beras nasional pada semester I tahun 2025 mengalami kenaikan 11,17 persen dibanding periode yang sama di tahun 2024.

Pudji menjelaskan, untuk Gabah Kering Giling (GKG) diproyeksi meninglat sebesar 3,27 juta ton dibanding semester I tahun 2024. Sehingga, GKG Januari sampai Juni 2025 bisa mencapai 32,57 juta ton.

Dengan jumlah GKG tersebut, produksi beras juga akan ikut meningkat. BPS memproyeksi peningkatan terjadi 1,89 juta ton dibanding periode yang sama di tahun 2024 menjadi 18,76 juta ton di semester I tahun ini.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Peningkatan produksi ini didukung oleh luas panen yang juga meningkat signifikan, khususnya pada Maret 2025 yang mencapai 1,67 juta hektare atau naik 50,60 persen dibanding Maret 2024,” kata Pudji dalam keterangan tertulis, Minggu (4/5/2025).

Capaian peningkatan produksi padi tak lepas dari kerja keras Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dibantu jajaran direktur jenderal di lingkungan kerja Kementerian Pertanian.

Mentan Amran mengatakan, capaian peningkatan produksi dan produktivitas padi berkat dukungan dari Presiden Prabowo Subianto dalam merealisasikan pencapaian swasembada pangan. Seperti dukungan ketersediaan pupuk subsidi, benih unggul, dan perluasan mekanisasi pertanian.

Produksi Jagung

750 x 100 PASANG IKLAN

Bagaimana dengan produksi jagung? BPS menyampaikan, berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Jagung amatan Maret 2025, realisasi luas panen jagung pipilan pada Maret 2025 sebesar 0,29 juta hektare, atau mengalami penurunan sekitar 73,18 ribu hektare (20,08 persen) dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 0,36 juta hektare.

Sementara itu, potensi luas panen jagung pipilan pada April– Juni 2025 diperkirakan sekitar 0,58 juta hektare. Dari angka itu, total luas panen jagung pipilan pada Januari–Juni 2025 diperkirakan sebesar 1,42 juta hektare, atau mengalami kenaikan sebesar 0,15 juta hektare (11,64 persen) dibandingkan luas panen pada Januari–Juni 2024 yang sebesar 1,27 juta hektare.

Luas panen jagung hasil Survei KSA Jagung terdiri dari tiga jenis panen, yaitu panen hijauan, panen muda, dan panen pipilan. Luas panen jagung pipilan pada Januari–Maret 2025 sebesar 0,84 juta hektare. Sementara luas panen hijauan dan luas panen muda pada Januari–Maret 2025 masing-masing sebesar 0,03 juta hektare dan 0,12 juta hektare.

Produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen (JPK-KA28 persen) pada Maret 2025 diperkirakan sebanyak 2,20 juta ton, mengalami penurunan sebesar 0,58 juta ton (20,80 persen) dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 2,78 juta ton.

Sementara itu, berdasarkan amatan fase tumbuh pada hasil Survei KSA Maret 2025, potensi produksi JPK-KA28 persen pada April–Juni 2025 diperkirakan sebanyak 4,51 juta ton. Total produksi JPK-KA28 persen pada Januari–Juni 2025 diperkirakan sebanyak 10,91 juta ton, mengalami kenaikan sebesar 1,25 juta ton (12,88 persen) dibandingkan Januari–Juni 2024 yang sebesar 9,67 juta ton.

Sepuluh provinsi sentra produksi JPK-KA28 persen pada Januari– Juni 2025 adalah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Gorontalo, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Timur. (Rif)

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
PASANG IKLAN

Tutup Yuk, Subscribe !