160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

PLN Sebut Biaya Charging Electric Vehicle Bisa Hemat hingga 65 Persen

Layanan isi ulang kendaraan listrik di SPKLU PLN. Foto: Dok. PLN
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id– Direktur Retail dan Niaga PT PLN Edi Srimulyanti, menyatakan pengguna kendaraan listrik (electric vehicle/EV) bisa menghemat pengeluaran antara 57 persen hingga 65 persen dibandingkan menggunakan mobil Internal Combustion Engine (ICE).

Dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV),  PT PLN (Persero) bersama mitra telah menyiapkan 3.233 unit EV Charger di 2.192 titik lokasi di Indonesia, terdiri 256 unit Ultra Fast Charger, 381 unit Fast Charger, 1.813 unit Medium Charger, dan 783 unit Standard Charger.

“Rasio jumlah SPKLU  berdasarkan wilayah menunjukkan jumlah pebandingan SPKLU dengan kendaraan Listrik di seluruh Indonesia. Secara nasional,  perbandingan ketersediaan SPKLU terhadap EV adalah 1 banding 21, dengan rasio tertinggi di wilayah Jakarta Raya, Banten, dan Jawa Barat,” kata Direktur Retail dan Niaga PT PLN Edi Srimulyanti dalam Coffee Morning Pengembangan SPKLU 2025-2030 di kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Tahun 2025, kata Edi, untuk mencapai target rasio SPKLU terhadap EV menjadi 1 banding 17, maka PLN berkomitmen untuk menambah SPKLU menjadi 6.278 unit dengan potensi skema kemitraan lebih dari 1.593 unit.

750 x 100 PASANG IKLAN

Menurutnya, dengan ditetapkannya tarif curah pada SPKLU, ditambah dengan biaya layanan akan mendorong tumbuhnya ekosistem EV lebih cepat.

Edi menjelaskan, PLN telah menentukan besaran biaya listrik d SPKLU sebesar Rp 1.444,7 per kWh. Untuk pengisian ulang maksimal EV di SPKLU tipe Fast Charger sebesar Rp 25.000 setara Rp 933,22 per kWh dan tipe Ultra Fast Charger Rp 57.000 setara Rp 1.33,22 per kWh.

“Jadi, jatuhnya begitu pelanggan isu ulang di Fast Charger menjadi Rp3.400, dan untuk Ultra Fast Charger Rp 3.600. Perbandingan dengan pengisian kendaraan berbasis BBM untuk jenis Pertamax 1 liter Rp 12.000, jika 2 liter Rp 24.000. Sedangkan kendaraan listrik, jika mengisi 1 kWh hanya Rp 3.400, 2 kWh Rp 6.800,” urainya.

Jika pengguna EV isi ulang melebihi angka maksimal, jelas Edi, sesuai ketentuan Kepmen ESDM Nomor 182.K Tahun 2023, tidak dikenakan biaya layanan tambahan. Biayanya akan stay di angka Rp 25.000 untuk Fast Charger atau Rp 57.000 untuk Ultra Fast Charger.

“Kita bisa sampaikan kepada pengguna EV bahwa dengan biaya Rp 3.400, dibandingkan kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) lebih esisien antara 57 persen hingga 65 persen,” pungkasnya.

750 x 100 PASANG IKLAN

 Menambah Jumlah SPKLU

Edi menyebutkan, berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan  Bermotor Indonesia (Gaikindo), saat Natal dan Tahun Baru 2023-2024, ada 28.000 kendaraan EV yang digunakan untuk mudik. Pihaknya mengetahui data tersebut dari kendaraan EV yang isi ulang di SPKLU PLN sepanjang jalur mudik.

“Jadi, sepanjang jalur tol dan jalur mudik kita hitung ada 1.290 kendaraan yang melintas. Artinya, jika dihitung berdasarkan persentase EV dengan kendaraan ICE, sekitar 4,5 persen,” terangnya.

Pada Lebaran 2024, EV yang dipergunakan untuk mudik sebanyak 39.896 atau naik sekitar 4.300 kendaraan (10,8 persen).  Sementara saat Nataru 2024, dari 68.000 yang digunakan untuk mudik, tercatat 13.000 merupakan EV. Terjadi kenaikan hampir 20 persen.

Menurutnya, semakin banyaknya EV digunakan untuk mudik, artinya para pengguna sudah merasa nyaman, karena tersedianya layanan SPKLU

750 x 100 PASANG IKLAN

“Kami prediksi Lebaran 2025 jumlah EV yang digunakan untuk sarana kendaraan mudik sekitar 78.000 atau naik menjadi 40 persen. Asumsi ini berdasarkan data per tahun terjadi peningkatan dua kali lipat,” katanya.

Pihak PLN juga melakukan pemantauan di titik-titik SPKLU di saat hari besar keagamaan. Dari hasil evaluasi PLN, relatif tidak ada antrean EV di titik-titik SPKLU. Namun demikian, PLN telah menyiapkan layanan SPKLU Mobile untuk mengantisipasi terjadinya antrean isi ulang atau EV yang mogok. Petugas SPKLU Mobile segera meluncur memberikan bantuan layanan isi ulang EV tersebut.

“Untuk Lebaran 2025, PLN akan menyiapkan menyiapkan 1.000 unit SPKLU atau ditambah dua kali lipat. Titiknya ada di 645 lokasi. SPKLU Mobile ada 12 unit, nanti akan diatur titik-titik lokasinya di sepanjang jalur mudik. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadi antrean dan sebagainya,” kata Edi. (Rif)

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Promo Tutup Yuk, Subscribe !