
Bontang,corebusiness.co.id-Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) melakukan kunjungan kerja dan peninjauan langsung kegiatan salah satu anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Badak LNG, pada Rabu (23/7/2025).
Kunjungan Dewan Komisaris tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat sinergi antara Badak LNG dan Pertamina dalam menjaga standar keselamatan dan keberlangsungan operasi di sektor energi.
Kunjungan dipimpin langsung oleh Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Todotua Pasaribu didampingi jajaran Dewan Komisaris, Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero), Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Investasi dan Pengembangan Bisnis Pertamina Hulu Energi, Dannif Danusaputro, serta Komite Audit dan Pengembangan Investasi, Mutu, dan Riset (PIMR). Kunjungan tersebut disambut oleh Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Badak LNG, Daniel S. Purba, jajaran Komisaris Badak LNG, President Director & CEO, Achmad Khoiruddin, Plt. Director & COO, Feri Sulistyo Nugroho, Komite Audit, dan jajaran manajemen Badak LNG.
Agenda utama ialah Management Walk Through (MWT) yang dilakukan ke area Train F kilang Badak LNG. Lokasi tersebut dipilih karena proyek reaktivasi akan dilakukan untuk mengaktifkan kembali Train F. Kegiatan MWT pun menjadi kesempatan bagi Dewan Komisaris untuk meninjau kesiapan fasilitas, pelaksanaan standar keselamatan kerja di lapangan, serta memahami dinamika operasional kilang Badak LNG.
President Director & CEO Badak LNG, Achmad Khoiruddin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas dukungan Dewan Komisaris Pertamina.
“Kami menyambut baik kunjungan ini sebagai bentuk upaya bersama dalam memastikan kelancaran operasional, menjaga asset integrity, serta mendukung kesiapan proyek reaktivasi,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Komisaris Utama Pertamina, Todotua Pasaribu menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi bagian dari upaya memahami lebih dalam perkembangan operasional Badak LNG.
“Kami datang bukan hanya melihat fasilitas saja, tetapi juga ingin berdiskusi dan mendalami isu-isu strategis seperti reliability kilang hingga aspek manajemen risiko dan investasi,” ungkap Todotua.
Ia juga menekankan pentingnya hilirisasi gas alam dan karbondioksida (CO2) hasil produk ekstraksi kilang sebagai bagian dari strategi jangka panjang.
“Kami senang melihat perkembangan di sini. Ke depannya, kita berharap berbagai utilitas di Badak LNG bisa dikembangkan menjadi produk industri turunan yang bernilai tambah sehingga dapat memberikan tambahan pendapatan, baik bagi Pertamina dan juga negara,” tambahnya.
Todotua juga menyinggung rencana investasi reaktivasi yang direncanakan tahun depan sebagai bagian dari persiapan menyambut tambahan pasokan gas di 2028.
“Semoga prosesnya bisa berjalan lancar dan bisa menjadi titik tumbuh baru bagi Badak LNG,” jelasnya.
Komisaris Independen PT Pertamina (Persero), Condro Kirono turut menyampaikan apresiasinya.
“Saya bangga melihat capaian Badak LNG. Semoga Badak LNG bisa berperan aktif dalam menyukseskan program pemerintah, termasuk memenuhi target swasembada energi,” ucap Condro.
Kunjungan kerja ini sekaligus menjadi bentuk dukungan Dewan Komisaris dalam memberi masukan strategis bagi keberlanjutan bisnis Badak LNG dan optimalisasi peran perusahaan dalam menghadapi tantangan industri ke depan. (Rif)