
Komitmen penguatan LCT dengan Tiongkok ini juga sejalan dengan capaian LCT Indonesia dengan negara mitra lainnya. Pada periode Januari–Juli 2025, realisasi transaksi LCT Indonesia dengan negara lain juga terus menunjukkan perkembangan, yaitu Malaysia (ekivalen 2,03 miliar dolar AS), Thailand (ekivalen 644 juta dolar AS), Jepang (ekivalen 5,08 miliar dolar AS), Korea Selatan (ekivalen 85 juta dolar AS), dan Uni Emirat Arab (ekivalen 72 juta dolar AS).
Pada kesempatan yang sama, BI dan PBoC juga melakukan uji coba terbatas (sandbox) konektivitas pembayaran QRIS antarnegara Indonesia–Tiongkok. Inisiatif ini merupakan tindak lanjut komitmen kedua bank sentral untuk memperkuat konektivitas pembayaran lintas batas. Uji coba tersebut tidak hanya menandai kemajuan teknologi, tetapi juga mendorong inklusi, keterjangkauan, dan akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan.
Kegiatan ini melibatkan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) bersama mitra industri pembayaran dari Tiongkok, yaitu UnionPay International.
Menurut Perry, pelaksanaan inisiatif LCT dan QRIS antarnegara Indonesia–Tiongkok mencerminkan sinergi erat antara Bank Indonesia, PBoC, asosiasi sistem pembayaran, serta lembaga keuangan kedua negara.
Ia menyatakan, inisiatif ini tidak hanya memperkuat hubungan ekonom bilateral, tetapi juga mendukung terbentuknya ekosistem keuangan digital yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing di kawasan. (FA)