160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi dari Ketentuan Target APBN

750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) periode 16-17 Desember 2025 memprakirakan pertumbuhan ekonomi dunia 2025 sekitar 3,2 persen. Sementara ekonomi Indonesia 2025 tumbuh di kisaran 4,7 persen–5,5 persen.

Hal itu disampaikan Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (17/12/2025) melalui daring. Perry mengatakan, pertumbuhan ekonomi dunia 3,2 persen dipengaruhi oleh kenaikan ekonomi Jepang dan India yang didukung konsumsi rumah tangga dan kebijakan stimulus fiskal. Prospek ekonomi kawasan Eropa tetap baik ditopang konsumsi rumah tangga, investasi, dan kondisi ketenagakerjaan.

“Ekonomi AS pada 2025 masih melambat dipengaruhi dampak temporary government shutdown dan pelemahan pasar tenaga kerja. Prospek ekonomi Tiongkok juga terus melambat dipengaruhi permintaan domestik yang tetap lemah,” kata Perry.

Pada 2026, pertumbuhan ekonomi dunia diprakirakan melemah menjadi 3,0 persen dipengaruhi dampak lanjutan tarif resiprokal AS dan kerentanan rantai pasok global. Di pasar keuangan global, Fed Funds Rate (FFR) turun 25 bps pada Desember 2025 dengan kecenderungan penurunan yang lebih terbatas ke depan.

750 x 100 PASANG IKLAN

Sementara kondisi di Indonesia, disebutkan Perry, konsumsi rumah tangga triwulan IV 2025 membaik didukung oleh belanja sosial pemerintah, serta keyakinan rumah tangga terhadap kondisi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja yang terus meningkat. Perkembangan ini mendorong meningkatnya penjualan eceran pada berbagai kelompok barang.

“Investasi, khususnya nonbangunan, membaik dipengaruhi oleh meningkatnya keyakinan pelaku usaha yang tecermin pada pola ekspansi Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur. Permintaan domestik tersebut perlu diperkuat sejalan dengan kinerja ekspor yang diprakirakan melambat seiring berakhirnya frontloading ekspor ke AS serta menurunnya ekspor besi baja ke Tiongkok dan minyak kelapa sawit (CPO) ke India,” paparnya.

Secara sektoral, lapangan usaha (LU) utama, yakni di industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, transportasi dan pergudangan, serta penyediaan akomodasi dan makan minum menunjukkan kinerja positif.

“Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2025 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen, dan meningkat menjadi 4,9 persen hingga 5,7 persen pada 2026,” ungkapnya.

750 x 100 PASANG IKLAN

Ke depan, Dewan Gubernur BI menekankan berbagai upaya perlu terus ditempuh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, dengan tetap menjaga stabilitas. Dalam kaitan ini, BI terus memperkuat bauran kebijakan melalui penguatan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran yang bersinergi erat dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil pemerintah untuk mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi dan berdaya tahan.

Pages: 1 2 3
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
PASANG IKLAN

Tutup Yuk, Subscribe !