Indramayu,corebusiness.co.id-Tumpukan limbah serabut kelapa, yang selama ini kerap terabaikan di Kabupaten Indramayu, kini berhasil disulap menjadi tali tambang (coco rope), sehingga mempunyai nilai ekonomi tinggi.
PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, baru-baru ini, meresmikan program Pemberdayaan Istri Nelayan Berbasis Ekonomi Kreatif melalui Serabut Kelapa di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Dalam program ini, PHE ONWJ memberikan mesin untuk memproduksi tali tambang dari bahan baku serabut kelapa.
Program ini dirancang sebagai solusi ganda, yaitu mengelola limbah lingkungan sekaligus menciptakan sumber pendapatan alternatif yang tangguh bagi keluarga nelayan. Melalui teknologi tepat guna, para istri nelayan kini dibekali kemampuan untuk mengolah limbah serabut kelapa menjadi tali tambang, sebuah komoditas dengan pasar yang terbuka lebar.
Camat Kandanghaur, Rusyad Nurdin, mengapresiasi terobosan yang dilakukan PHE ONWJ. Ia berpesan agar peluang emas ini dimanfaatkan secara maksimal oleh kelompok masyarakat penerima.
“Konsep hebat dari PHE ONWJ ini harus kita maksimalkan, sehingga warga kita bisa benar-benar diberdayakan secara berkelanjutan,” kata Rusyad.
Ketua Komite Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Kandanghaur, Nanang Rianto, menyebutkan tahapan proses pengolahan serabut kelapa menjadi tali tambang. Tahap pertama, limbah serabut kelapa akan diolah menjadi coco rope sesuai kapasitas mesin.
“Kelompok ini mampu memproduksi 60 kilogram per hari, yang jika dikalkulasi dapat memberi pendapatan kotor sekitar 360.000 rupiah per hari,” jelas Nanang.
Pada tahap awal, kata Nanang, program ini langsung menyerap lima tenaga kerja dan mampu mengolah 4,5 ton bahan baku per bulan.
Disampaikan, visi jangka panjang program ini adalah kemandirian alat tangkap nelayan.
“Jika produksi coco rope sudah stabil, tahap selanjutnya adalah mengolahnya menjadi coco mesh atau jaring yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat tangkap nelayan,” imbuhnya.