160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Dukung Pramono-Rano, Ketum Forkabi H. Abdul Ghoni: Kontrak Politiknya Perbaikan Ekonomi Kita

750 x 100 PASANG IKLAN

Organisasi Masyarakat (Ormas) Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), pada Oktober 2024 secara resmi mendeklarasikan dukungan politiknya kepada pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno. Bagi Forkabi, pasangan calon gubernur nomor tiga ini dianggap lebih memahami kondisi Jakarta. Terpenting, bisa memahami masyarakat Betawi.

“Dari ketiga kandidat ini, menurut saya, Pramono–Rano yang paling tepat untuk didukung,” kata Ketua Umum Forkabi, H. Abdul Ghoni.

Apa saja alasan utama terkait dengan dukungan Forkabi kepada kandidat gubernur DKI Jakarta usungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini. Berikut penuturan Abdul Ghoni kepada Gaus Kaisuku. Petikan wawancaranya :

Terkait dengan Pilkada DKI Jakarta 2024, Anda sebaga Ketua Umum Forkabi mendeklarasikan dukungan kepada calon gubernur dan wakil gubernur Pramono Anung dan Rano Karno. Apa alasannya?

750 x 100 PASANG IKLAN

Pertama, Mas Pram itu sudah bertahun tahun tinggal di Jakarta. Tepatnya satu kelurahan dengan saya. Beliau ada di RW 7, saya di RW 5 Kelurahan Cipete Selatan, Jakarta Selatan.  Beliau sudah lama di Jakarta. Jadi, saya anggap sudah Betawi. Tentu ini menjadi pertimbangan saya sebagai putra daerah, sebagai tokoh masyarakat, dan sebagai Ketua Ormas Forkabi dengan cakupan se-Jabodetabek. Jadi, bukan Pram-Rano saja yang saya rekomendasikan, tapi juga untuk calon Pilkada Kabupaten dan Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Tangerang, termasuk Pilkada Provinsi Banten. Karena anggota Forkabi di Bekasi, Depok, Tangerang, dan Banten melaksanakan pesta demokrasi yang sama.

Setelah Anies tidak maju dalam Pilkada DKI 2024, masa iya, tidak ada orang yang baik, bersih, kapabel dalam memimpin Jakarta. Saya juga tidak mau orang Betawi menjadi penonton di kampungnya sendiri. Harus menjadi pelaku, sehingga adanya komunikasi yang baik dengan calon-calon gubernur dan wakil gubernur tersebut. Tentunya semua ini untuk kepentingan masyarakat banyak. Bukan hanya kepentingan pribadi saya atau orang Betawi saja, tapi untuk kepentingan masyarakat banyak. Itu yang saya sampaikan kepada Mas Pramono Anung dan Rano Karno.

Itu alasan utamanya?

Saya memilih beliau karena kontribusi Bang Rano terhadap Betawi sudah banyak. Mengangkat harkat dan martabat Betawi, melalui sinetron si-Doel Anak Sekolahan. Itu merupakan kebangkitan motivasi sangat luar biasa bagi masyarakat Betawi. Kalau tidak mau jadi penonton, harus jadi pelaku. Kita bisa titipkan kepada saudara-saudara kita yang betul-betul mampu dalam menjalankan roda pemerintahan di Provinsi DKI Jakarta. Itu yang saya sampaikan kepada seluruh masyarakat Betawi yang ada di Jakarta ataupun di luar Jakarta. Karena, nanti kalau Jakarta sudah tidak lagi menjadi ibu kota, kita tidak bisa lagi menikmati Jakarta seperti sekarang. Pasti ada batasan-batasannya. Yang saya harapkan itu, contoh, pendidikan kita harus diperbaiki.

Apakah hanya faktor pendidikan ?

750 x 100 PASANG IKLAN

Tidak hanya pendidikan, tapi juga lapangan pekerjaan. Kalau pendidikannya sukses sementara tidak ada lapangan pekerjaan, ini tidak seimbang juga. Pasti kemiskinan akan bertambah. Seandainya Jakarta dari segi pendidikannya baik, saya yakin tidak ada lagi pengangguran.

Tidak hanya persoalan persentase penganggurannya, tapi yang terpenting adalah transfer ilmu terhadap perkembangan masyarakat Jakarta itu betul-betul form. Yang bisa dirasakan dan sebagainya. Masyarakat Jakarta itu gampang. Kalau sekolah gratis, berobat gratis, tinggal dia fokus pada pendidikannya. Karena sudah gratis.

Bagi gubernur nanti yang terpilih, saya mengimbau, cobalah dibagi zonasi. Sekarang ini saya lihat, ada guru yang tinggalnya di Pondok Labu, tapi mengajar di Sunter. Ini sudah tidak efektif, bisa memengaruhi emosional gurunya ketika mengajar anak didiknya.

Anda sebutkan dukungan Forkabi kepada Pramono-Rano karena Anies Baswedan tidak bisa berkontestasi pada Pilkada Jakarta 2024. Apa dukungan ke Pram sebagai bentuk kekecewaan? 

750 x 100 PASANG IKLAN

Tidak seperti itu. Dari ketiga kandidat ini, menurut saya, Paramono–Rano yang paling tepat untuk didukung Forkabi. Karena Mas Pram tinggal di Cipete sudah bertahun-tahun. Sama orang Betawi di Cipete, dia sudah hapal betul. Saya tahu sepak terjang beliau. Walaupun kita lain partai. Sama masyarakat dan ulama di Cipete, dia kenal. Dia sudah beradaptasi berpuluh-puluh tahun. Saya tahu betul, karena tinggalnya satu kelurahan dengan saya.

Sementara Rano Karno atau Bang Doel, dia mengangkat harkat dan martabat Betawi, lewat sinetron si-Doel Anak Sekolahan. Itu motivasi. Orang lain bisa peduli dengan Betawi, kenapa orang Betawi tidak peduli dengan Betawinya sendiri. Itu yang menjadi motivasi dan alasan saya mendukung keduanya.

Oktober lalu, Forkabi mendeklarasikan dukungan untuk calon gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno. Sebagai Ketua Umum Forkabi, Anda yakin semua anggota Forkabi di bawah kepemimpinan Anda solid dengan dukungan ini?

Oh iya, untuk Jakarta satu komando. Di Jakarta itu ada Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu. Itu satu komando. Itu yang saya pimpin. Saya juga ingin sekali agar anak-anak Forkabi melek politik. Karena nanti akan memberikan dampak bagi generasi yang akan datang.

Apa langkah Forkabi selanjutnya selesai perhelatan Pilkada DKI Jakarta pada November 2024?

Forkabi ini lahir dari reformasi. Tentu, kalau sudah selesai Pilkada, siapa pun yang tepilih, silakan pimpin Jakarta. Tapi jangan dilupakan, di Jakarta ini ada masyarakat inti yang dinamakan masyarakat Betawi. Yang sudah banyak memberikan sumbangsih bagi pembangunan DKI Jakarta. Jakarta saat ini masih Ibu Kota Negara Indonesia. Tapi, sebentar lagi statusnya hilang sebagai ibu kota. Sejak saya masih kecil, ini jalanan-jalanan masih kecil, setelah diambil MHT (untuk jalan Muhamad Husni Thamrin), diambil oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat itu, sampai saat ini tidak pernah ada ganti rugi. Jadi sekali lagi sudah banyak sekali sumbangsih masyarakat Betawi terhadap pembangunan DKI Jakarta. Orang Betawi bukannya hanya duduk manis saja, tapi mereka juga berkiprah di politik, pemerintahan. Intinya sudah ke mana-mana.

Harapan Anda untuk Jakarta?

Harapan saya, seperti di negara-negara lain, walaupun nanti Jakarta sudah tidak lagi menjadi ibu kota, kita harus bisa mandiri. Selain itu, bagi saya, untuk kepemimpinan Jakarta ke depan, saya tidak mau ada transferan dari luar (orang dari luar Jakarta). Apakah waktu dia memimpin Jawa Barat, kondisi daerah sudah baik. Ada juga meninggalkan hal-hal yang tidak tersampaikan oleh masyarakat. Sehingga lebih baik urusin saja wilayahnya sendiri. Walaupun kita punya Bhineka Tunggal Ika.

Kenapa saya dukung seratus persen Mas Pramono Anung dan Rano Karno, keduanya sudah paham. Karena Mas Pram dari jamannya Ali Sadikin, sudah tinggal di Cipete. Jadi sudah paham betul bagaimana mekanisme kepemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Mas Pram sudah paham watak dan tabiat dari masyarakat Jakarta. Kalau ada orang yang tidak paham kan susah. Apalagi orang yang nyalon di Jakarta, saat dia mimpin wilayahnya, meninggalkan legacy yang kurang bagus. Sehingga kenapa harus ditransfer ke Jakarta. Urusin saja wilayahnya sendiri. Walaupun kita punya Bhineka Tunggal Ika. Selain itu, sama juga dengan melecehkan masyarakat Betawi. Memangnya tidak ada orang di Jakarta yang pintar dan bisa memimpin Jakarta.

Jika Pramono Anung-Rano tidak terpilih sebagai gubernur Jakarta, apakah Forkabi masih memberikan pikiran atau masukan-masukan yang konstruktif bagi gubernur terpilih?

Kami akan mengkritisi terus, siapa pun yang memimpin Jakarta nanti. Kalau gubernurnya tidak benar, saya akan demo.

Sebaliknya, apakah Anda sebagai Ketua Umum Forkabi tetap kritis pada pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, jikavPramono Anung Rano Karno yang terpilih?

Tetap kami kritisi. Karena itu sebagai jontrol. Supaya dia tidak keluar dari rel. Karena kita juga harus mengawasi jumlah APBD kita yang jumlahnya sekian triliun. Apakah masyarakat kita sudah sejahtera atau belum. Pertama yang harus dibenahi adalah pendidikan. Kedua, kalau pendidikannya bagus, akan berimbas kepada lapangan pekerjaan. Ketiga adalah masalah kesehatan. Ini tiga hal yang sangat penting dan saling terkait. Karena kalau tidak sehat, otomatis tidak bisa bekerja atau tidak bisa sekolah.

Kalau tiga hal menjadi perhatian utama gubernur terpilih ke depannya, saya yakin masyarakat kita pintar, lapangan pekerjaannya tersedia, pendidikan kita baik. Saya yakin kita tidak akan kesulitan untuk mengganti generasi-generasi yang akan datang.

Apa komitmen yang dibangun terkait dukungan Forkabi kepada Pramono Anung-Rano Karno?

Kenapa saya dukung Pramono dan Rano, harus ada kontrak politik. Kontrak politiknya apa? Perbaikan perekonomian, pendidikan, dan kesehatan kita. Terutama masyarakat Betawi. Di kelurahan-kelurahan, kecamatan, kota, dan provinsi harus ada orang Betawi.

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
Core Business

Bincang Kepo

Promo Tutup Yuk, Subscribe !