160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

Dr. Anggawira, M.M., M.H., Menjadi Jembatan untuk Kepentingan Stakeholders

Ketua Umum ASPEBINDO, Anggawira
750 x 100 PASANG IKLAN

KERJA KERAS, cerdas, tuntas, dan tak bosan-bosan berinovasi, menjadi prinsip Dr. Anggawira, M.M., M.H., dalam menjalani hidup dan karier. Di usianya yang terbilang masih muda, pria kelahiran Indramayu, Jawa Barat, 9 Juni 1982, ini memiliki segudang aktivitas dari berbagai jabatan penting.

Di dunia usaha, saat ini di antaranya Anggawira tercatat sebagai Komisaris PT Bumi Resources Tbk., Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2022-2025, dan Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi Mineral dan Batubara Indonesia (Aspebindo) periode 2020-2025. Di lingkungan birokrat, dia mengemban jabatan Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Monitoring dan Evaluasi Infrastruktur Migas dan Anggota Komisi Pengawas SKK Migas.

Di bidang akademisi, lulusan Doktor Universitas Negeri Jakarta dan Leadership Program Tsinghua University ini, mengabdikan keilmuannya sebagai dosen di bidang manajemen dan hukum bisnis.

Anggawira juga kerap menjadi pembicara di berbagai forum nasional dan internasional, dan aktif menuangkan pemikirannya dalam karya tulis terkait isu-isu migas dan pengembangan perekonomian dalam negeri.

750 x 100 PASANG IKLAN

Berada dalam dua habitat yang berbeda, Anggawira memposisikan diri sebagai jembatan antara pengusaha dan birokrat.

“Posisi saya sebagai jembatan para pelaku usaha, dan saya juga mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah. Sehingga terjadi hubungan yang baik antara pengusaha dengan pemerintah,” kata Anggawira dalam sesi wawancara dengan corebusiness.co.id, di ruang kerjanya di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Kamis, 10 April 2025.

Dilematika dan dampak tarif timbal balik atau resiprokal, hingga celah peluang bagi pengusaha dipaparkan secara lugas dan gamblang oleh Anggawira dalam sesi wawancara. Berikut petikannya:

Bagaimana kemunculan dan peran Aspebindo?

750 x 100 PASANG IKLAN

Aspebindo didirikan tahun 2010, semula sebagai wadah organisasi para pengusaha di bidang batubara, khususnya mereka yang menjadi supplier atau pemasok ke PLN. Ketika itu pemasok batubara ke PLN didominasi oleh dua klasifikasi perusahaan. Pertama, perusahaan pertambangan batubara besar pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Mereka bernaung dalam wadah Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia (APBI). Kedua, pelaku usaha batubara skala UMKM, yang belum bergabung dalam wadah asosiasi.

Ketika muncul peraturan yang mewajibkan setiap pemasok batubara ke PLN harus mempunyai lahan konsesi tambang batubara, di situlah muncul dinamika. Sebagian pelaku usaha yang belum tergabung di APBI mendirikan asosiasi yang kemudian dinamakan Asosiasi Pemasok Energi Mineral dan Batubara Indonesia (Aspebindo).

Saya dipercaya sebagai Wakil Sekjen Aspebindo di periode pertama. Ketika dilaksanakan Munas, saya dipercaya sebagai Ketua Umum Aspebindo periode 2020-2025. Dalam Munas tersebut, kita juga me-review kriteria keanggotaan tidak hanya pelaku usaha yang memasok batubara, namun diperluas bagi pelaku usaha mineral, supporting mining, serta minyak dan gas (migas).

Dukungan yang diberikan Aspebindo kepada anggota?

Aspebindo memfasilitasi kebutuhan anggota, seperti bantuan dari sisi regulasi yang diterbitkan pemerintah, perizinan berusaha, pemasaran, hingga hal-hal lainnya. Di sinilah peran Aspebindo menjadi jembatan terhadap pemecahan masalah yang dihadapi anggota.

750 x 100 PASANG IKLAN

Seperti saya sampaikan, keanggotaan Aspebindo terus berkembang. Dari semula anggota inti para supplier batubara ke PLN, sekarang bidang usahanya lebih beragam. Ibaratnya sekarang Aspebindo sebagai hub bagi produsen yang membutuhkan unit-unit usaha dari para anggota.

Regulasi yang dirasakan masih memberatkan pelaku usaha di Aspebindo?

Sebenarnya kebijakan dan regulasi yang diterbitkan pemerintah sekarang semakin baik dan transparan. Misalnya, terkait perizinan dan pengajuan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) ada penyesuaian, yang sebelumnya pengajuannya per tahun sekarang menjadi per tiga tahun.

Anggawira saat sesi wawancara dengan corebusiness.co.id

Masing-masing perusahaan, memang, tantangannya berbeda-beda. Aspebindo, misalnya, memberikan pendampingan bagi perusahaan tambang saat mengajukan permohonan kuota produksi dan RKAB.

Dalam memasok batubara atau mineral, apakah pelaku usaha di Aspebindo juga menggunakan jasa surveyor?

Dalam konteks penjualan batubara, surveyor yang dimaksud di sini adalah untuk memastikan kualitas batubara tersebut. Karena, pemasok batubara di Aspebindo menjalin kontrak jual beli untuk beberapa ketentuan kualitas dan kadar batubara tersebut. Ketentuan kualitas yang sama juga dilakukan pelaku usaha mineral, dan migas, tentunya sesuai kontrak jual beli yang tertera antara pihak penjual dan pembeli.

Itulah peran dari surveyor, ada Sucofindo, Surpeyor Indonesia, Carsurin, Anindya Wiraputra Konsult, dan perusahaan surveyor resmi lainnya.

Apa yang dirasakan pelaku usaha batubara di Aspebindo seiring muncul dekarbonisasi?

Dinamika perkembangan bisnis di sektor batubara bisa kita lihat dari demand-nya dari tahun ke tahun cukup stabil. Memang muncul isu pengurangan karbon dan sebagainya, namun faktanya pasca Covid kebutuhan batubara untuk global masih meningkat.

Pun kita lihat dari RKAB perusahaan batubara yang diterbitkan Kementerian ESDM meningkat dibandingkan tahun lalu. Terget produksi batubara tahun 2025 hampir menyetuh 800 juta metric ton. Saya melihat prospek batubara masih sangat baik.

Tentunya tren kebutuhan batubara sangat berkaitan dengan kebutuhan global. Saat ini, memang, terjadi perang dagang, kondisi global yang tidak menentu, sehingga ekonomi tidak bertumbuh progresif, maka bisa menurunkan demand batubara.

Batubara menjadi salah satu komoditas global yang bisa substitusi dengan produk bahan baku energi lainnya. Bisa disubstitusi dengan minyak dan gas dan bahan baku energi lainnya. Namun, dalam kondisi tertentu, misalnya, saat harga gas dan minyak sedang tinggi, demand batubara bisa meningkat.

Sebaliknya, ketika harga gas dan minyak cenderung turun, orang akan menggunakan minyak dan gas untuk sumber energi. Otomatis harga batubara akan terkoreksi. Jadi, ada equilibrium. Tapi, saya melihat pasca Covid tren harga batubara cenderung stabil.

Bagaimana tren bisnis pelaku usaha mineral di Aspebindo?

Pelaku usaha mineral yang tergabung di Aspebindo ada yang bergerak di sektor nikel, timah, bauksit, dan komoditas mineral lainnya. Selain itu, ada juga trader dan perusahaan yang bergerak di bidang ekosistem supply chain migas. Sejauh ini keanggotaan Aspebindo dominan pelaku usaha batubara. Kami terbuka bagi perusahaan yang bergerak di bidang bisnis lain berkolaborasi dengan Aspebindo.

Segmen pemasaran komoditas dari anggota Aspebindo untuk domestik dan mancanegara? 

Pelaku usaha di Aspebindo backbone-nya lebih banyak bergerak di bidang supplier dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO). Jika dipersentase, marketnya sekitar 80 persen dalam negeri dan 20 persen ke negara lain.

Anggawira saat menjadi pembicara pembangunan sektor energi

Presiden Trump menunda penerapan tarif timbal balik (resiprokal) selama 90 hari. Jika diterapkan, akan memberi pengaruh bagi pelaku usaha di Aspebindo?

Sampai saat ini kita masih wait and see. Sepengetahuan saya pelaku usaha di Aspebindo belum mengekspor komoditasnya ke Amerika. Namun demikian, jika tarif baru diberlakukan Presiden AS Donald Trump, bisa memberikan dampak cukup luas tidak hanya bagi Indonesia, tapi negara lain.

Produk ekspor dari Indonesia ke AS umumnya berupa padat karya, seperti tekstil. Posisinya, Indonesia malah lebih banyak impor energi dari AS. Kalau dari sisi energi, sebenarnya necara perdagangan Indonesia ke AS desifit dibandingkan perdagangan AS ke Indonesia.

Selain sebagai seorang pengusaha, Anda juga menjabat Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Monitoring dan Evaluasi Infrastruktur Migas serta Anggota Komisi Pengawas SKK Migas. Bagaimana Anda menyeimbangkan kedua kepentingan ini?

Seperti sering disampaikan Presiden Prabowo Subianto tentang Indonesia incorporated. Jadi, peran kita harus menjadi jembatan berbagai macam kepentingan. Tentunya kepentingan utama untuk bangsa dan negara kita.

Aktivitas saya di samping, ya boleh dibilang sebagai penggiat organisasi di dunia usaha, di sisi lain saya mendapat kepercayaan dari Menteri ESDM, Bapak Bahlil Lahadalia sebagai tenaga ahli Beliau dan sebagai pengawas di SKK Migas. Jadi, posisi saya sebagai jembatan stakeholders, dan saya juga mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah. Sehingga terjadi hubungan yang baik antara pengusaha dengan pemerintah.

Anda ikut hadir dalam pertemuan nasional antara Presiden Prabowo dengan pelaku usaha, baru-baru ini. Ada keinginan agar pengusaha diberikan “kelonggaran” dalam menjalankan bisnis. Tanggapan Anda?

Ya, para birokrat dan penegak hukum perlu mendengar persoalan-persoalan dunia usaha di Tanah Air. Karena, yang berhadapan langsung di lapangan adalah para pengusaha. Misalnya, aturan-aturan yang dibuat pemerintah harus sesuai dengan kebutuhan bersama. Jangan sampai peraturan yang dibuat pemerintah justru menjadi kendala berkembangnya dunia usaha di Indonesia.

Mewakili generasi milenial, pesan Anda untuk anak-anak muda yang akan memegang estafet berbagai posisi penting di Indonesia?

Peluang yang ada di negara kita cukup besar. Jadi, kita, termasuk anak-anak muda, harus kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan terus meningkatkan kapasitas dari potensi yang ada.

Anak-anak muda harus melihat Indonesia sebagai sebuah potensi yang bisa terus ditumbuh kembangkan. Sumber daya alam kita luar biasa, jadi kita harus terus melakukan inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan kemajuan Indonesia. Indonesia juga butuh banyak munculnya pengusaha baru untuk ikut menggerakkan roda perekonomian Indonesia. (Syarif)

 

 

 

 

 

 

 

 

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
PASANG IKLAN

Tutup Yuk, Subscribe !