
YKPN, kata dia, sudah membina petani, termasuk petani jagung sejak delapan tahun lalu di berbagai daerah. Ia bersyukur, petani binaan YKPN sekarang sudah menjadi petani mandiri dan sukses. Hasil tani mereka, seperti singkong dan jagung sudah diekspor ke beberapa negara di Asean.
“Sejak tiga tahun lalu YKPN bersama petani di Pelaihari, Kalimantan Selatan, mengembangkan budidaya tanaman jagung. Baru-baru ini petani jagung di Pelaihari mengirim jagung sebanyak 50 kontainer untuk diekspor ke Malaysia dan Singapura, dan negara Asean lainnya,” bilang Soud Aminah.
Selain membuka jalan ekspor hasil tani, YKPN juga mengimplementasikan konsep pertanian modern yang dipadu dengan teknik pertanian ramah terhadap lingkungan. Salah satunya penggunaan pupuk super organik yang bisa menyerap logam berat serta mampu menangkap unsur kimia alami untuk kesuburan tanah seperti N, P, dan K.
Soud Aminah menekankan, pemerintah bisa mempercepat target swasembada jagung dengan menggandeng orang-orang yang ekspert di berbagai bidang pertanian.
“Pemerintah perlu melakukan evaluasi pihak-pihak yang selama ini menjalin kerja sama di sektor pertanian. Evaluasi bisa dilihat dari hasil kinerja dan capaian produksi komoditas pertanian yang ditugaskan kepada pihak tersebut. Jika hasilnya kurang signifikan, maka perlu dilibatkan orang-orang yang memang lebih ekspert,” sarannya.
Pentingnya ketegasan dari pemerintah ini, menurut Soud Aminah, ouput-nya untuk kemajuan sektor pertanian dan meningkatkan taraf hidup petani Indonesia. (Syarif)