
Tyas menyatakan Bulog sudah melakukan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) untuk pengadaan gabah dan beras. Dalam kerja sama pengelolaan ini, Perpadi sudah mensepakati 1.176.900 ton gabah, dan Bulog menyerap 20 persen untuk proses penggilingan sekitar 1,17 juta ton.
Bulog menargetkan bisa menyerap 70 persen gabah petani saat panen raya atau sekitar 2,1 juta ton beras hingga akhir Mei 2025.
Ketua Umum Perpadi, Soetarto Alimoeso, menegaskan bahwa Permadi bisa menyerap beras mencapai 2,11 juta ton.
“Dari hasil diskusi DPP dan DPC Perpadi di seluruh Indonesia, dari target 3 juta ton beras yang diharapkan pemeritah, Perpadi menargetkan bisa menyerap 2,11 juta ton beras,” pungkas Soetarto.
Sementara itu, Sekrertaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil, menyampaikan, pada 30 Januari 2025 akan ada dua penandatanganan komitmen percepatan produksi 3 juta ton beras antara Bulog, Perpadi, dan Dirjen Tanaman Pangan di Jakarta. Dia berharap target produksi tersebut bisa direalisasikan mulai dari Februari, Maret, dan April 2025.
“Rencana 3 juta ton beras harus kita kejar di Februari, Maret dan April 2025,” tegas Ali Jamil.