Sinjai,corebusiness.co.id-Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, produksi rata-rata durian di Sulawesi Selatan mencapai 739.098 kuintal. Sebesar 79.007 kuintal diproduksi Kabupaten Sinjai—menempati urutan kedua setelah Kabupaten Luwu Utara.
Andi Muhammad Risal adalah salah satu produsen durian di Kabupaten Sinjai. Ia sempat menangguk keuntungan dari 300 pohon durian yang ditanam di lahan milik keluarganya di Dusun Jekka, Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Ketika musim panen tiba, Risal mendapatkan banyak uang dari hasil penjualan buah durian varietas lokal.
Setelah sepuluh tahun membudiayakan durian lokal, Risal mulai tertarik menanam varietas unggul, seperti montong. Namun, ia merasa harga bibit pohon durian super tersebut masih mahal. Harganya ketika itu Rp 50.000 per pohon. Umumnya didatangkan dari Pulau Jawa.
Tahun 2005 Risal membeli bibit durian montong dalam skala kecil. Berbekal pengalaman budidaya durian lokal, ia mencoba mempelajari memperbanyak bibit durian montong, baik dengan teknik okulasi maupun sambung (grafting).
Setahun kemudian, 2006, bibit durian hasil perbanyakan tanaman secara vegetatif yang dilakukan Risal mulai menunjukkan hasil. Sejak itulah muncul dalam benaknya ingin menangkar lebih banyak bibit durian varietas unggul.
Pria paruh baya ini akhirnya memutuskan menjadi penangkar benih tanaman pangan dan hortikultura. Tahun 2010, Risal mendirikan PBH Tunas Harapan dan telah mengantongi izin dari UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Status usahanya sebagai produsen dan penyalur bibit tanaman pangan dan hortikultura.
“Tunas Harapan pernah memenuhi penyediaan 50 ribu bibit komoditas hortikultura ke Kendari, Sulawesi Tenggara, selama tiga tahun berturut-turut,” kata Risal kepada corebusiness.co.id.
Saat ini, Tunas Harapan menyediakan bibit seperti durian lai, rambutan, alpukat, semangka, jagung manis, talas-talasan, duku, dan manggis. Proses pembenihan dilakukan di dua lokasi, masing-masing di lahan seluas 50 meter dan 40 meter persegi.
Ia menuturkan, bibit-bibit tersebut ditanam menggunakan wadah polybag, setelah berumur 5 bulan dilakukan okulasi. Untuk melindungi tanaman, dipasang paranet atau jaring pelindung yang berfungsi untuk meneduhi tanaman dari sinar matahari berlebih, hujan deras, dan angin.
“Saya belum punya modal untuk membangun greenhouse. Sempat mengusulkan bantuan dari dinas pertanian, tapi belum ada program untuk peruntukan pengadaan greenhouse,” ucapnya.

Untuk pemasaran bibit, Risal terus membangun relasi dengan berbagai pihak. Ia juga rajin mengikuti program-program pembangunan di sektor pertanian yang dicanangkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Berharap dari program tersebut, Tunas Harapan bisa menjadi bagian dari penyediaan bibit tanaman pangan dan hortikultura.
Selama menjalani usaha, Risal mengaku menghadapi gelombang pasang surut. Baginya, tidak ada suatu pekerjaan yang tidak mempunyai risiko.
“Sebagai penangkar bibit pribadi dan tidak ada kemitraan dengan pemerintah, saya harus rajin melihat peluang program-program baru di sektor pertanian yang dibuat pemerintah. Ketika ada pemenang tender dalam proyek tersebut, saya berusaha menjadi bagian sebagai penyedia bibit tanaman,” ujarnya.
Modal awal penyediaan bibit menjadi persoalan tersendiri bagi Risal. Untuk memecahkan masalah tersebut, ia biasanya mendapatkan pinjaman modal dari program pemberdayaan desa, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Dana Desa.
Dalam penyediaan bibit skala besar, kata dia, Tunas Harapan juga menjajaki kerja sama dengan pihak pemodal lain.
“Dalam setahun, Tunas Harapan mendapatkan tiga proyek penyediaan bibit dalam jumlah besar. Karena itu, kami secara kontinyu melakukan pembibitan tanaman, baik untuk stok maupun kebutuhan proyek penyediaan bibit,” imbuhnya.
Bagi yang berminat membeli bibit tanaman pangan dan hortikultura atau bahkan ingin menjalin kerja sama bisnis, Anda dapat langsung menghubungi Pendiri sekaligus Pimpinan Tunas Harapan, Andi Muhammad Risal di nomor HP: 082 347 037 932 (Rif)