160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Kementan Perkuat Ketahanan Pangan melalui Rehabilitasi Lahan Pascabanjir di Jawa Tengah

Penyerahan bantuan untuk program ketahanan pangan melalui rehabilitasi lahan peranian pascabanjir di Jateng. Foto: Direktorat HHTP.
750 x 100 PASANG IKLAN

Grobogan,corebusiness.co.id— Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong upaya swasembada dan ketahanan pangan nasional melalui rehabilitasi lahan pertanian yang terdampak banjir di Kabupaten Grobogan dan Demak.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Direktur Hilirisasi Hasil Tanaman Pangan Ditjen Tanaman Pangan Kementan Mulyono, Bupati Grobogan, Bupati Demak, Plh. Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah, perwakilan Kejati Jateng, Dandrem 0717, Kapolres Jateng, BBWS Jateng, dan unsur Forkopimda lainnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi nasional menjaga ketahanan pangan, selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, Defransisco Dasilva Tavares, menjelaskan bahwa tingginya curah hujan hingga akhir Juni menyebabkan banjir di sejumlah wilayah, termasuk di Grobogan dan Demak. Banjir disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Renggong dan terganggunya saluran irigasi.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Penanganan dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, BBWS, Bank Indonesia, pemerintah desa, dan berbagai lembaga terkait lainnya,” ujar Tavares saat menyerahkan bantuan di Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu.

Ia menambahkan bahwa bantuan yang disalurkan berupa benih padi, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta rumah burung hantu untuk pengendalian hama. Bantuan ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan lahan dan mendukung kelanjutan produksi pertanian.

“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya para petani, atas kerja sama dan kontribusinya dalam upaya pemulihan pascabanjir ini,” imbuhnya.

Sementara, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menegaskan pentingnya menjaga kelestarian lahan pertanian, terutama di Grobogan yang menyumbang hampir 10 persen dari produksi pangan Jawa Tengah.

“Lahan yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tidak boleh dialihfungsikan. Ini merupakan aset penting bagi ketahanan pangan nasional,” tegasnya.

750 x 100 PASANG IKLAN

Ia juga mengingatkan bahwa perubahan iklim dan alih fungsi lahan menjadi tantangan serius di masa mendatang.

Panjenengan semua adalah pahlawan pangan. Menjaga lahan dan hasil panen adalah bagian dari perjuangan bersama,” imbuhnya.

Dukungan BI dan Kementan

750 x 100 PASANG IKLAN

Bupati Grobogan, Setyo Hadi melaporkan bahwa banjir yang terjadi pada pertengahan Mei 2025 merusak 373 hektare sawah dan 15 hektare tanaman tembakau di Kecamatan Tegowanu. Selain itu, 439 rumah warga juga terdampak.

“Tanggul Sungai Renggong yang sempat jebol telah diperbaiki, dan sejumlah titik rawan lain masih dalam proses penanganan,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa Grobogan merupakan kabupaten terluas kedua di Jawa Tengah dengan luas lahan pertanian mencapai 124 ribu hektare, dengan komoditas unggulan seperti padi, jagung, kedelai, dan bawang merah.

Musibah banjir yang terjadi di Grobokan dan Demak mendapat perhatian dari Bank Indonesia. Plh. Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah, Nita Rahminia, menekankan bahwa Grobogan dan Demak memegang peranan penting sebagai penopang lumbung padi nasional.

“Kami bersinergi dengan Kementan, pemerintah daerah, dan mitra lainnya dalam menjaga produksi pertanian tetap stabil melalui perluasan dan rehabilitasi jaringan irigasi,” tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa tahun ini fokus utama adalah rehabilitasi jaringan irigasi, pelatihan teknis pascabanjir, serta penyediaan sarana pengendalian hama.

“Upaya ini diharapkan memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai pusat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” tandas Nita.

Perhatian khusus dari Kementan dengan menyalurkan bantuan benih dan mendorong normalisasi sungai.

Direktur Hilirisasi Hasil Tanaman Pangan, Mulyono menyampaikan, banjir yang terjadi di Grobokan dan Demak  diperparah oleh kondisi sungai yang mengalami pendangkalan. Untuk itu, normalisasi sungai dan pengerukan sedimentasi menjadi sangat penting agar aliran air lancar dan tidak lagi menggenangi lahan pertanian.

Sebagai bentuk kepedulian, Kementan menyalurkan bantuan benih padi sebanyak 13.625 kg kepada kelompok tani terdampak. Bantuan diserahkan langsung oleh Mulyono yang juga bertindak sebagai Penanggung Jawab Swasembada Jawa Tengah.

“Dengan bantuan benih ini, kami harap petani bisa segera kembali menanam dan memulihkan produksi. Ini bentuk nyata dukungan pemerintah pusat terhadap para petani,” pungkas Mulyono. (FA)

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
ANINDYA

Tutup Yuk, Subscribe !