Ia memperkirakan, tahun 2026 produk nikel dalam negeri mencapai 75 persen dari kapasitas dunia.
“Jika terjadi oversupply, dipastikan harga turun,” kata Tri Winarno.dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, Jakarta, dikutip Kamis (14/11/2024).
Tri Winarno menyampaikan pihaknya akan melakukan analisis perihal jenis produk nikel yang saat ini dibutuhkan oleh dunia. Hal itu tidak lain agar produk nikel Indonesia bisa masuk dan diterima di pasar internasional.
“Maka kita perlu melakukan analisis-analisis terkait dengan produk apa sebetulnya yang pas untuk market termasuk market internasional dan market lokal,” tukasnya.
Di kesempatan lain, Tri Winarno telah memberi sinyal bahwa Kementerian ESDM bakal membatasi produksi produk nikel demi menjaga harga tetap tinggi di pasaran global.
“Nikel kita mulai atur produk apa di pasar jangan sampai over, jadi optimal saja. Nanti kita batasi produk nikel yang jenuh di pasar supaya harga naik,” kata Tri dalam acara Bisnis Indonesia Economic Outlook di Jakarta. (Rif)