Dunia Bicara EBT, Menteri ESDM: Ekspor Batubara Salah Satu yang Terbesar

Jakarta,corebusiness.co.id-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan, mineral dan batubara adalah salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia. Sekalipun di dunia global sekarang sedang berbicara tentang energi baru terbarukan, ekspor batubara tetap salah satu yang terbesar.

“Ekspor batubara kita hampir 600 juta ton. Tetapi kita tidak boleh terlena, karena kita sudah punya target tahun 2060 Net Zero Emission,” ujar Bahlil dalam sambutan pembukaan Good Mining Practice (GMP) Award 2024, di Jakarta (25/9).

Bahlil juga menyampaikan bahwa capaian target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor pertambangan hingga September 2024 telah mencapai 87,5 persen. Ia berucap syukur kepada Tuhan bahwa hari ini target realisasi PNPB sudah mencapai 87,5 persen sampai dengan September.

Also Read:

Anggawira Sebut Lima Langkah Mendorong Pengusaha Nasional dalam Hilirisasi dan Industri Strategis

“Mudah-mudahan bisa tercapai sesuai dengan target yang ada,” kata Bahlil.

Terkait Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), Bahlil menekankan pentingnya pengelolaan yang bijak agar keseimbangan antara suplai dan permintaan tetap terkendali. Ia mengingatkan bahwa jika suplai terlalu banyak sementara permintaan menurun, hal tersebut dapat menyebabkan harga menjadi tidak terjangkau. Oleh karena itu, pengelolaan harus dilakukan dengan asas transparansi untuk menjaga stabilitas.

Also Read:

Perselisihan Kepemilikan Saham PT Cocoman, Pihak Berperkara saling Buat LP

Ketua Umum Golkar ini lantas menekankan pentingnya kolaborasi antara perusahaan tambang lokal dengan investor asing dalam pengelolaan smelter.

“Smelter-smelter yang ada, baik dari Eropa, Korea, Jepang, maupun China, harus mampu berkolaborasi dengan teman-teman yang punya IUP di sini,” pungkasnya.

Also Read:

Sengketa Kepemilikan Saham IUP PT Cocoman

Mengakhiri sambutannya, Bahlil menyoroti pentingnya pengelolaan pascatambang yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Menurutnya, pascatambang itu penting, karena rakyat juga harus diperhatikan.

“Untung besar itu penting, tapi rakyat juga harus diperhatikan. Jangan sampai masyarakat tambang itu susah,” tegasnya. (Syarif)

Also Read:

Ketum ASPEBINDO Anggawira: Impor Nikel Solusi Jangka Pendek, Jangan Bergantung Negara Lain