
Indramayu,corebusiness.co.id-Gadis cilik Aerli Rasinah menarikan Tari Topeng Mimi Rasinah dengan pendekatan modern, namun tetap mempertahankan pakem leluhur. Menjadi daya tarik generasi baru untuk mempelajari warisan seni tari Indramayu, Jawa Barat.
Tepukan kendang dan ketipung saling bersahutan mengiringi kibasan selendang yang melambai, seperti angin membawa pesan. Sobra, mahkota yang menghiasi kepala Aerli bergoyang kiri kanan mengikuti gerakan tubuhnya. Tangan Aerli memegang kuat topeng yang menutupi wajahnya.
Gerakan tubuh Aerli menari membawa ingatan akan sosok sang maestro Tari Topeng Indramayu, Mimi Rasinah, yang tak lain adalah neneknya. Setiap langkah Aerli menyatu dengan denting gamelan, ibarat memberi ruang bagi warisan leluhur kembali menari.
Aerli Rasinah merupakan generasi kesebelas dalam garis keluarga penari topeng. Neneknya, Mimi Rasinah merupakan generasi kesembilan yang memulai kariernya sebagai penari, menemani orang tuanya yang berprofesi sebagai dalang ronggeng. Hingga akhirnya Mimi menyandang gelar maestro tari topeng, yang memperkenalkan keanggunan seni tari tradisi Indramayu ke panggung nasional hingga dunia.
Aerli cilik dididik dan dipersiapkan untuk meneruskan warisan budaya keluarganya. Kini, dengan pendekatan modern, Aerli mengadaptasi tari topeng menjadi lebih dinamis, namun tetap mempertahankan pakem leluhur. Ia mempersingkat durasi pertunjukan dan memperkenalkan Tari Topeng Klana Lima Menit agar seni ini lebih mudah dipelajari dan dicintai oleh generasi baru. Sanggar Tari Topeng Rasinah yang dia asuh, saat ini membina sekitar 150 anak-anak usia sekolah.