160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

Gara-gara Perang Diskon EV, Bos BYD Rugi $1,8 Miliar Hanya dalam Sehari

750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Wang Chuanfu, miliarder pendiri perusahaan kendaraan listrik raksasa Tiongkok BYD, mengalami penurunan kekayaan sebesar $1,8 miliar hanya dalam sehari. Apa pasal?

Lenyapnya harta kekayaan Ketua dan CEO perusahaan BYD gara-gara para investor merasa takut dengan keputusan perusahaan yang menawarkan diskon hingga 34 persen untuk model-model entry-level dengan harga jual murah.

Menurut perkiraan Forbes, saat ini Wang masih memiliki kekayaan sebesar $28,3 miliar yang sebagian besar didasarkan pada saham BYD. Namun, saham perusahaan yang terdaftar di dua bursa saham anjlok hingga 9,2 persen di Hong Kong dan 6,2 persen di Shenzhen pada Senin (26/5/2025).

Investor bereaksi terhadap pengumuman perusahaan pada Jumat tentang diskon baru. Dalam posting yang dibuat di situs webnya dan media sosial Tiongkok, raksasa EV Tiongkok tersebut mengatakan akan memangkas harga 22 model listrik murni dan hibrida plug-in hingga akhir Juni.

750 x 100 PASANG IKLAN

Seal 07 DM-i, sedan hibrida dengan fitur pengemudian berbantuan, adalah model dengan diskon paling besar. Harganya dipangkas sebesar 53.000 yuan ($7.400), atau 34 persen, menjadi 102.800 yuan. Song Plus EV sekarang dijual seharga 117.800 yuan, turun lebih dari 20 persen setelah pemotongan harga.

Meskipun ini bukan kali pertama BYD menggunakan diskon untuk menjual mobil, para analis mengungkapkan, pemotongan terbarunya telah memicu kekhawatiran akan perang harga yang lebih dalam di Tiongkok.

“Karena saham BYD melonjak lebih dari 60 persen di Hong Kong tahun ini, dan para investor memilih untuk mengambil untung sekarang untuk menghindari dampak dari pemotongan harga,” kata kepala peneliti di DZT yang berbasis  di Singapura, melalui WeChat, seperti dikutip Forbes.

Direktur pelaksana konsultan Automotive Foresight yang berbasis di Shanghai, Yale Zhang mengungkapkan melalui WeChat, raksasa kendaraan listrik BYD ingin menggunakan diskon yang lebih agresif untuk menarik konsumen yang sensitif terhadap harga. Pada Februari, perusahaan itu mencoba meningkatkan pengiriman dengan menambahkan fungsi self-driving ke model yang harganya di bawah $10.000.

“Strategi itu mungkin tidak memenuhi harapan,” kata Zhang.

750 x 100 PASANG IKLAN

Zhang mengutarakan, kecelakaan fatal baru-baru ini yang melibatkan kendaraan listrik Xiaomi telah menyebabkan meningkatnya kekhawatiran atas perangkat lunak smart driving secara umum.

Untuk meningkatkan penjualan di Tiongkok, pasar asal BYD, pemotongan harga langsung mungkin sekarang menjadi cara termudah. Target pengiriman perusahaan pada tahun 2025 adalah 5,5 juta kendaraan secara global.

Para analis mengatakan produsen mobil lain mungkin tidak punya pilihan selain mengikuti langkah yang sama. Di tengah kekhawatiran akan persaingan yang semakin ketat, saham produsen mobil Geely Automobile anjlok lebih dari 8 persen di Hong Kong pada Senin, sementara saham Great Wall Motor turun lebih dari 5 persen.

Di Indonesia, pemerintah akan mengakhiri skema insentif untuk impor mobil listrik (electric vehicle/EV) secara untuh (completely built-up/CBU) pada akhir 2025. Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No.6 Tahun 2023, yang menjadi landasan program akselarasi kendaraan listrik nasional.

Insentif yang diberikan pemerintah mencakup pembebasan bea masuk, PPnBM 0 persen dari tarif normal 15 persen, serta PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 10 persen, sehingga konsumen hanya membayar PPN 1-2 persen tergantung model EV.

750 x 100 PASANG IKLAN

Pemberian insentif tersebut bisa menolong produsen menurunkan harga jual EV di pasaran Indonesia. BYD merupakan salah satu produsen EV yang menerima manfaat insentif tersebut, mengingat semua model EV-nya masuk ke Indonesia lewat skema CBU.

Tercatat, sepanjang 2024, BYD berhasil menjual lebih dari 15.429 unit EV. Di tahun 2025, BYD bahkan mengklaim sudah menguasai lebih dari separuh market EV di Indonesia.

Namun, BYD akan memikirkan strategi baru untuk tetap menguasai pasar EV di Indonesia, seiring akan berakhirnya pemberian insentif dari Pemerintah Indonesia. (Rif)

 

 

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
EXPERT SYNERGY

Tutup Yuk, Subscribe !