
Gofur mengutarakan, harusnya manajemen bisa menempuh cara lain untuk melakukan efisiensi sebelum memutuskan untuk mem-PHK pegawainya. Karena dampak PHK tersebut bukan hanya kepada diri pegawainya, tetapi nasib keluarganya di rumah.
“Jika benar PHK yang terjadi dampak dari pemangkasan anggaran yang besar besaran dari negara terhadap TVRI dan RRI, di mana anggaran tersebut untuk menutupi defisit aggaran negara, seharusnya negara bisa menempuh cara lain untuk melakukan efisiensi, seperti mengurangi gaji dan fasilitas pejabat negara, perjalanan dinas para pejabat, atau mengambil uang negara dari para koruptor,” sarannya.
Untuk menyelamatkan para pegawai TVRI dan RRI FSP ASPEK Indonesia meminta Presiden turun tangan membantu agar para pegawai tersebut tidak di-PHK dan dapat kembali bekerja, agar mereka bisa kembali menafkahi keluarga dan membiayai pendidikan anak-anaknya. (Rif)