“Kami berasumsi pajak miliarder akan sesuai dengan usulan dari anggaran Tahun Anggaran (FY) 2025 Presiden Biden, termasuk dengan tarif 25 persen untuk rumah tangga dengan kekayaan lebih dari $100 juta,” ujarnya.
Menurut Harris, rencana Trump untuk tidak mengenakan pajak atas tunjangan, tip atau lembur jaminan sosial, bisa meningkatkan kekurangan dana jaminan sosial selama sepuluh tahun sebesar $2,3 triliun, dan dana perwalian jaminan sosial akan kehabisan uang tiga tahun sebelumnya, pada tahun fiskal 2031, dibandingkan dengan perkiraan kebijakan publik non-partisan.
Ia memperkirakan, usulan Trump untuk mengakhiri pajak atas tunjangan jaminan sosial akan meningkatkan defisit uang tunai sekitar $950 miliar pada tahun fiskal 2035. Sementara usulannya untuk mengakhiri pajak lembur dan tip akan menambah $900 miliar. Terkait pembatasan imigrasi, ditambah dengan kebijakan tarifnya, akan meningkatkan defisit kas sebesar $950 miliar pada tahun fiskal 2035, meningkatkan defisit sebesar $400 miliar.
Harris menjelaskan, berdasarkan undang-undang saat ini, yang membatasi pengeluaran jaminan sosial sebesar jumlah yang diterima dari pendapatan pajak, tunjangan akan dipotong sebesar 23 persen pada tahun 2035. Namun berdasarkan rencana Trump, tunjangan tersebut harus dipotong sekitar 33 persen.
Ia menganalisis, pemotongan ini akan berdampak paling besar bagi mereka yang berpendapatan rendah yang belum membayar pajak atas tunjangan. Sementara pemotongan terhadap mereka yang berpenghasilan lebih tinggi akan diimbangi oleh peningkatan rata-rata tunjangan setelah pajak.
Sementara itu, berdasarkan survei Wall Street Journal terbaru menunjukkan bahwa beberapa usulan Trump akan merugikan perekonomian AS. Hasil survei menemukan bahwa 68 persen dari 50 ekonom yang disurvei mengatakan inflasi AS akan lebih tinggi berdasarkan rencana ekonomi Trump. (Rif)