Menurutnya, aktivitas perdagangan Indonesia yang mencatatkan kinerja baik hingga September menjadi sinyal positif bagi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2024.
Kementerian Keuangan, kata Febrio, memproyeksikan pada triwulan tersebut ekonomi Indonesia masih akan tumbuh di atas 5,0 persen di tengah tantangan ekonomi global.
“Pemerintah akan terus memantau dampak perlambatan global terhadap ekspor nasional, serta menyiapkan langkah-langkah antisipasi melalui dorongan terhadap keberlanjutan hilirisasi sumber daya alam, peningkatan daya saing produk ekspor nasional, serta diversifikasi mitra dagang utama,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan aktivitas ekspor Indonesia pada September 2024 masih tercatat sebesar US$22,08 miliar di tengah tekanan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur global yang masih terkontraksi 48,8 pada September 2024. Kondisi tersebut ditopang oleh peningkatan ekspor nonmigas sebesar 8,13 persen (year on year/yoy).
Sementara itu, ekspor sektor migas tercatat mengalami penurunan. Kontributor utama yang mendorong peningkatan ekspor nonmigas di antaranya besi dan baja, bahan bakar mineral, nikel dan barang daripadanya, serta logam mulia dan perhiasan/permata.