“Masalah ini harus diselesaikan, pertama dengan mengoptimalkan sumur-sumur yang ada maupun yang idle untuk bisa meningkatkan lifting. Jika tidak ada gerakan atau apa-apa, itu turun kita sekitar 7-15 persen per tahun,” tegas Bahlil.
Bahli menyebut, total sumur migas saat ini ada sekitar 44.900 sumur. Sementara yang aktif hanya 16.990 sumur idle. Setelah di-breakdown lagi, kurang lebih ada 5.000 yang dapat direaktivasi untuk mendorong penambahan produksi minyak Indonesia.
Selain itu, teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) juga akan digunakan oleh PT Pertamina dan Exxon Mobil Oil Cepu, produsen terbesar di Indonesia, untuk meningkatkan produksi. Terakhir, wilayah Indonesia Timur menjadi target pemerintah dalam menemukan menambah cadangan migas baru.