
Strategi Hadapi Tantangan
Tantangan besar menghadang. Lapangan tua yang mendominasi aset PEP, mengalami penurunan alami di atas 10 persen per tahun, dan menuntut pemeliharaan intensif serta biaya besar untuk menjaga integritas fasilitas. Proses perizinan lahan, terutama untuk lahan hutan dan pertanian, kerap menjadi tantangan pada aktivitas eksplorasi dan eksploitasi.
“Tanpa dukungan pemerintah untuk mempercepat perizinan, target 2025 berisiko tertunda. Selain itu, ekspansi eksplorasi lepas pantai dan penerapan teknik pengeboran inovatif juga bergantung pada regulasi yang kondusif,” ungkapnya.
Modernisasi teknologi menjadi pilar utama, yang direalisasikan dengan pengeboran canggih yang didukung digitalisasi. Hal ini disertai dengan perwujudan komitmen terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) melalui inisiatif penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS), serta penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS).
Inovasi juga menjadi tumpuan PEP. Pada 2024, keberhasilan eksplorasi lepas pantai melalui sumur West Beluga di wilayah kerja PEP Donggi Matindok Field menandai tonggak baru pembuka rangkaian pemboran sumur eksplorasi lepas pantai di Sulawesi. Teknik pengeboran casing dan pemasangan pipa konduktor dengan metode piling juga berkontribusi memangkas waktu dan biaya operasi.
Terobosan ini, kata Arifin, memungkinkan PEP bisa mengoptimalkan proyek di tengah persaingan global.
Menurutnya, kolaborasi dalam Grup Pertamina menjanjikan efisiensi melalui berbagi sumber daya dan teknologi.
“Sinergi grup dan dukungan regulasi pemerintah adalah kunci mewujudkan target 2025,” pungkasnya. (Rif)