160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

PEP Pasang Strategi Berlapis untuk Mencapai Produksi 213 MBOEPD

Keterangan Foto: Salah satu lapangan lepas pantai di wilayah kerja Pertamina EP. Sepanjang tahun 2024, Pertamina EP berhasil mencatatkan produksi migas mencapai 205,18 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD).
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-PT Pertamina EP (PEP) memasang strategi berlapis untuk meningkatkan produksi migas di tahun 2025. Dari capaian tahun 2024, PEP menargetkan tambahan produksi 213 Milion Barrel Oil of Equivalent per Day (MBOEPD) tahun ini.

PT Pertamina EP (PEP) sebagai Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, pada 2024, berhasil membalikkan penurunan produksi dengan mencatatkan 65.482 barel minyak per hari (BOPD) dan 809,40 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD), yang setara dengan 205,18 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD).

Pencapaian ini mengukuhkan komitmen PEP pada keunggulan operasional serta kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (HSSE), yang ditopang oleh prinsip “Tepat Waktu, Tepat Anggaran, Tepat Ruang Lingkup, Tepat Hasil” (OTOBOSOR).

Di tengah gejolak pasar energi global dan tekanan dekarbonisasi, kinerja 2024 mempertegas peran PEP sebagai salah satu tulang punggung produsen energi Indonesia. Namun, tantangan lapangan tua dan hambatan regulasi tidak bisa diabaikan.

750 x 100 PASANG IKLAN

Pada 2025, PEP menargetkan produksi yang bertumbuh, sebesar 213 MBOEPD, dengan lifting minyak 72.500 BOPD, dan gas 625 MMSCFD, setara 180 MBOEPD.  Plt Direktur Utama PEP, Muhamad Arifin, menjelaskan bahwa strategi berlapis telah disusun untuk mencapai target tersebut.

“Kami fokus pada keberlanjutan jangka panjang melalui pengelolaan rasio cadangan terhadap produksi (RTP) dan rasio penggantian cadangan (RRR), serta memperkuat kinerja keuangan melalui manajemen biaya,” ujar Arifin.

Strategi Hadapi Tantangan

Tantangan besar menghadang. Lapangan tua yang mendominasi aset PEP, mengalami penurunan alami di atas 10 persen per tahun, dan menuntut pemeliharaan intensif serta biaya besar untuk menjaga integritas fasilitas. Proses perizinan lahan, terutama untuk lahan hutan dan pertanian, kerap menjadi tantangan pada aktivitas eksplorasi dan eksploitasi.

“Tanpa dukungan pemerintah untuk mempercepat perizinan, target 2025 berisiko tertunda. Selain itu, ekspansi eksplorasi lepas pantai dan penerapan teknik pengeboran inovatif juga bergantung pada regulasi yang kondusif,” ungkapnya.

750 x 100 PASANG IKLAN

Modernisasi teknologi menjadi pilar utama, yang direalisasikan dengan pengeboran canggih yang didukung digitalisasi. Hal ini disertai dengan perwujudan komitmen terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) melalui inisiatif penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS), serta penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS).

Inovasi juga menjadi tumpuan PEP. Pada 2024, keberhasilan eksplorasi lepas pantai melalui sumur West Beluga di wilayah kerja PEP Donggi Matindok Field menandai tonggak baru pembuka rangkaian pemboran sumur eksplorasi lepas pantai di Sulawesi. Teknik pengeboran casing dan pemasangan pipa konduktor dengan metode piling juga berkontribusi memangkas waktu dan biaya operasi.

Terobosan ini, kata Arifin, memungkinkan PEP bisa mengoptimalkan proyek di tengah persaingan global.

Menurutnya, kolaborasi dalam Grup Pertamina menjanjikan efisiensi melalui berbagi sumber daya dan teknologi.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Sinergi grup dan dukungan regulasi pemerintah adalah kunci mewujudkan target 2025,” pungkasnya. (Rif)

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
PASANG IKLAN

Tutup Yuk, Subscribe !