
“Tapi, Thailand sudah menjalin kerja sama pengadaan reaktor nuklir dengan China tahun 2023. Jika dihitung masa kontrak kerja sama hingga target beroperasinya PLTN pertama di tahun 2032, waktunya 9 tahun. Ini masih masuk akal. PLTN tipe SMR ini sudah dikontruksi di China,” tuturnya.
Haendra juga mendengar pembahasan terkait alternatif tipe PLTN yang akan dibangun di Indonesia, salah satunya menggunakan teknik floating di atas kapal tanker. Seperti yang digunakan Rosatom, yang sudah menggunakan PLTN di atas kapal tanker. Teknik ini bisa dilakukan di kawasan lepas pantai (offshore engineering).
“Jika Indonesia menggunakan reaktor yang di-floating di atas kapal tanker, informasinya lebih cepat. Pengadaan manufaktur kapal sekaligus reaktor nuklir kurang lebih 2 tahun,” imbuhnya.
Menurutnya, jika menggunakan reaktor yang di-floating di atas kapal tanker, kemungkinan pengadaan PLTN pada tahun 2032 di Indonesia bisa terwujud. (Syarif).