160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Deputi Bapeten: NEPIO Target PLTN Beroperasi Tahun 2032

Plh Sekretaris Utama/Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir, Bapeten, Haendra Subekti didampingi Kepala Biro Hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Ishak dan Pengelola Kegiatan Kelompok Fungsi Kumunikasi Publik, Abdul Qohhar Teguh Eko Prasetyo saat Media Gathering di Kantor Bapeten, Jakarta, Kamis (4/12/2025). Foto: corebusiness.co.id/Syarif
750 x 100 PASANG IKLAN

Haendra menuturkan, tugas kementerian dan lembaga dalam Satgas Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian PLTN tidak jauh berbeda dengan tugas awal kementerian dan lembaga tersebut. Seperti halnya tugas Bapeten, yaitu membuat peraturan, menerbitkan izin, melakukan inspeksi, menegakkan peraturan, menyusun rencana nasional di bidang pengawasan tenaga nuklir, merumuskan kebijakan di bidang pengawasan tenaga nuklir, dan menetapkan persyaratan akreditasi dan sertifikasi di bidang pengawasan tenaga nuklir.

Untuk pembangunan PLTN, kata dia, ada tiga aspek utama yang menjadi concern Bapeten, yaitu keselamatan (safety), keamanan (security), dan garda-aman (safeguards).

Diutarakan Haendra, hingga saat ini Bapeten belum mengetahui investor atau perusahaan nuklir dari negara mana saja yang sudah memastikan akan membangun PLTN di Indonesia. Namun, informasi yang diterimanya menyebutkan Danantara kemungkinan ikut berinvestasi dalam program pembangunan PLTN.

“Investor atau perusahaan yang ingin membangun PLTN, nantinya akan menjalin kontrak kerja sama dengan dua anak usaha PT PLN (Persero), yaitu PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power. PLN Indonesia Power untuk proyek PLTN di Kalimantan Barat, dan PLN Nusantara Power untuk proyek PLTN di Bangka Barat,” terangnya.

750 x 100 PASANG IKLAN

Ia menyebutkan, pemerintah sudah merencanakan dua dua tapak untuk pembangunan PLTN, yaitu di Bangka Barat dan Kalimantan Barat. Kedua tapak itu akan dibangun PLTN dengan kapasitas masing-masing 250 megawatt (MW). Dan Bapeten sedang menyelesaikan rancangan RTRW untuk pembangunan PLTN di onshore dan offshore.

“Kami sedang menyelesaikan perubahan RTRW di dua lokasi, yaitu Bangka Barat dan Kalimantan Barat. Mudah-mudahan Desember ini selesai dan segera dilaporkan ke Kementerian ESDM,” imbuhnya.

Haendra memperkirakan, PLTN di Bangka Barat akan dibangun dibangun menggunakan teknik floating, karena reaktor nuklirnya dibangun di lepas pantai (offshore). Masing-masing reaktor nuklir di dua tapak tersebut menggunakan Small Modular Reactor (SMR). (Rif)

 

750 x 100 PASANG IKLAN

Pages: 1 2Show All
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
PASANG IKLAN

Tutup Yuk, Subscribe !