160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

Deputi Bapeten, Haendra Subekti: PLTN Bisa Mengangkat Derajat Indonesia

Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir, Bapeten, Haendra Subekti, S.T., M.T. Foto: Syarif/corebusiness.co.id.
750 x 100 PASANG IKLAN

Kadang, kita juga terjebak dengan perdebatan teknis tentang tipe reaktor nuklir. Misalnya, tentang penggunaan tipe Pressurized Water Reaktor (PWR). Yang penting tadi, setelah kita melakukan sosialisasi dan transparasi, kemudian menentukan tapak potensial pembangunan PLTN, lalu menyiapkan teknologi dan perusahaan-perusahaan yang ingin membangun PLTN di Indonesia.

Tahap berikutnya, ditentukan operator PLTN. Operator itu menjadi penting, karena untuk apa ada vendor atau perusahaan nuklir tanpa ada operator.

Siapa operator PLTN tersebut?

Yang menjadi operator adalah PLN yang notabene bergerak di bidang kelistrikan. Tidak kalah penting, ketika vendor atau perusahaan nuklir dari negara lain tertarik membangun PLTN di Indonesia, maka dikaji terkait pembiayaan hingga skema bisnis, apakah menggunakan Build Operate Transfer (BOT) atau skema lainnya.

750 x 100 PASANG IKLAN

Misalnya, Pemerintah Indonesia beli full konsep, komponen, teknologi, hingga pengadaan bahan bakar PLTN dari perusahaan asing. Atau perusahaan itu sebagian menggunakan komponen produk dalam negeri, dalam hal ini TKDN. Hal ini menjadi penting, karena akan memengaruhi dalam menentukan skema bisnis. Dari skema bisnis akan memengaruhi skema perizinan PLTN.

Poin penting berikutnya adalah terkait SDM dan kelembagaan yang terlibat dalam kegiatan nuklir. Terkait penyiapan SDM, pada tahap kontruksi satu unit PLTN dibutuhkan sekitar 1.600 orang. Tahap operasi satu unit PLTN dibutuhkan sekitar 1.000 orang. Jika dibangun banyak unit PLTN, tentunya akan membutuhkan lebih banyak SDM yang mumpuni menangani masing-masing unit kerja.

Menurut Bapeten, Indonesia sudah memenuhi semua ketentuan dari IAEA?

Berdasarkan ketentuan IAEA harus ada 20 elemen. Dalam konteks kebutuhan pengadaan PLTN di Indonesia, beberapa elemen tersebut sebenarnya sudah ada. Karena, sejak tahun 1997 kita sudah mempunyai Undang-Undang tentang Nuklir, di antaranya mengatur tentang Badan Pengawas dan Badan Pelaksana. Sehingga, dari 20 elemen tersebut, beberapa elemen relatif sudah eksis, hanya beberapa elemen saja yang harus disiapkan.

750 x 100 PASANG IKLAN

Dari beberapa perusahaan nuklir yang menaruh minat membangun PLTN di Indonesia, apakah mereka akan membangun kapasitas besar, sedang, atau kecil?

BRIN sudah membuat kajian kebijakan untuk tapak potensial pembangunan PLTN di seluruh Indonesia. Disebutkan BRIN ada 29 lokasi yang bisa dibangun PLTN di Indonesia. Bapeten juga telah melakukan kajian terkait kapasitas PLTN di masing-masing tapak tersebut. Bapeten mengestimasikan, ada satu lokasi bisa dibangun PLTN dengan kapasitas 6 Gigawatt (GW), artinya ada 6 unit PLTN dengan masing-masing kapasitas 1.000 Megawatt (MW). Penentuan kapasitas PLTN ini berdasarkan daya dukung daerah tersebut.

Perusahaan nuklir Rusia memperkenalkan desain PLTN off shore dengan menggunakan kapal tanker
Perusahaan energi nuklir Rusia memperkenalkan desain PLTN off shore dengan menggunakan kapal tanker.

Misalnya, daerah Bangka Selatan bisa dibangun PLTN kapasitas 4 GW, Bangka Barat 6 GW, di Pulau Kelasa Bangka Tengah 1 GW. Jadi, untuk Provinsi Bangka Belitung bisa dibangun PLTN dengan kapasitas 11 GW.

750 x 100 PASANG IKLAN

Pages: 1 2 3 4
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
PASANG IKLAN

Tutup Yuk, Subscribe !