
Sebagai negara yang belum mempunyai PLTN, kita selalu belajar dari negara lain yang sudah membangun dan berhasil mengoperasikan PLTN. Berdasarkan hasil survei ke masyarakat menyebutkan, persoalan utama PLTN bukan hanya dari sisi teknologi. Bagi masyarakat awam, sebagian besar mempertanyakan dampak dari PLTN, misalnya jika terjadi kecelakaan. Kemudian, persoalan limbah dan dan manfaat PLTN. Mungkin selama ini sosialisasi tentang PLTN kurang sampai ke masyarakat, sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Bicara aspek utama, kita harus melihat konteksnya. Ketika RUPTL disahkan Presiden, artinya program pengadaan energi nuklir di dalam negeri segera dilaksanakan pemerintah. Dalam RUU KEN juga disebutkan PLTN ditargetkan sudah beroperasi tahun 2032. Ketika RUU KEN diturunkan ke RUPTL, artinya sudah masuk tahap operasional.
Saya yakin, begitu RUPTL disahkan, akan disusul kontrak kerja sama antara pemerintah dengan perusahaan nuklir. Sehingga, aspek utama itu adalah terkait kebijakan pemerintah. Karena policy ini menjadi dasar bergeraknya semua pihak. Kecuali, pihak yang akan menggunakan energi listrik dari nuklir, misalnya industri. Dia pakai PLTN untuk keperluan industrinya sendiri, maka tidak perlu RUPTL.
Bagaimana dengan NEPIO?
Kalau kita lihat konteks sekarang, banyak pihak menunggu dibentuknya NEPIO. Karena, setelah RUPTL disahkan, semua kementerian dan lembaga harus bergerak bersama-sama. Sekarang, kementerian dan lembaga masih berjalan sendiri-sendiri. Contohnya, Kementerian ESDM masih menyelenggarakan rapat-rapat dengan beberapa pihak. Bapeten juga melakukan audiensi dengan beberapa kementerian, seperti ke Kementerian ATR/BPN, KLH, dan KKP.
Jika sudah ada NEPIO, semua kementerian dan lembaga bergerak bersama-sama. Karena itu, sangat penting untuk segera disahkan pembentukan NEPIO. Sehingga geraknya bisa lebih cepat dan efisien.
Di antara tugas-tugas NEPIO, ada yang mendapat peran melakukan sosialisasi ke Pemda dan masyarakat. Karena, untuk program nuklir harus ada transparansi. Jangan sampai diam-diam, tiba-tiba dibangun nuklir.
Generasi reaktor nuklir untuk PLTN yang bisa dibangun di Indonesia?
Untuk generasi reaktor, yang sudah beroperasi di banyak negara, yakni generasi 3 dan 3+. Artinya, sistem keselamatannya jauh lebih aman dibandingkan sistem keselamatan yang dipakai ketika terjadi peristiwa Fukushima atau Chernobyl. Reaktor nuklir di Fukushima menggunakan generasi ke-2.