
Jakarta, corebusiness.co.id-Anak perusahaan Tonghua Jianxin Group, Hainan Jianxin Zhuohuan New Material Science & Technology Co. Ltd., telah mengembangkan teknologi untuk melebur bijih nikel laterit menjadi high nickel matte menggunakan sistem teknologi Oxygen Enriched Side Blowing Furnace System (OESBFS). Teknologi ini memiliki keunggulan seperti penerimaan bahan baku bijih nikel yang lebih luas, konsumsi daya yang lebih rendah, limbah pengolahan yang tidak beracun (Non-Toxic Processing Residues), efisiensi yang lebih tinggi, serta mempercepat pencapaian titik impas (Break-Even Point).
Di Indonesia, pabrik pengolahan dan pemurnian nikel (smelter) yang beroperasi saat ini didominasi oleh teknologi pirometalurgi tradisional (proses pengolahan bahan baku > pengeringan material > pengolahan material > tanur putar > peleburan listrik) daripada teknologi hidrometalurgi seperti High-Pressure Acid Leach (HPAL). Produk akhir berupa feronikel umumnya digunakan untuk industri baja tahan karat.
Berdasarkan data Kementerian ESDM tahun 2021, peningkatan kegiatan eksplorasi bijih nikel diperlukan terutama untuk kadar tinggi atau saprolit, karena umur cadangannya berkisar antara 10 tahun (kadar >1,7 persen Ni) hingga 15 tahun (kadar>1,5 persen Ni), pada laju konsumsi bijih basah sebesar 210 juta ton per tahun. Eksplorasi mineral lain terkait industri nikel juga diperlukan, sebagai contoh eksplorasi mineral besi, kromit, mangan, litium, dan kobalt untuk menunjang industri baja tahan karat dan baterai litium.