160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Revisi Kebijakan Energi Nasional Perlu Secepatnya Disahkan

750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id– Saat ini target bauran energi berdasarkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) 2025 sulit tercapai, karena sumber energi fosil masih mendominasi. Oleh karena itu, perlu diupayakan secara cepat agar terbit revisi KEN yang baru.

Praktisi Investasi dan Pemerhati Ketahanan Energi, Feiral Rizky Batubara, mengatakan, energi fosil adalah sumber energi yang paling populer digunakan pada seratusan tahun terakhir. Ke depan energi baru dan terbukan (EBT) akan menggantikan dominasi energi fosil. Namun, hal ini perlu Kebijakan Energi Nasional yang pro kepada transisi energi agar dapat terlaksana.

“Sulit tercapainya target KEN tahun depan. Oleh karena itu, perlu disahkannya Kebijakan Energi Terbaru secepatnya,” kata Feiral kepada Corebusiness di Jakarta, baru-baru ini.

Ia menyampaikan, saat ini dengan melihat pembangkit listrik di dunia sudah mulai transisi ke energi terbarukan. Meskipun secara mayoritas masih disumbang oleh energi fosil, di mana sekitar 35,7 persen disumbang dari batubara, sekitar 25 persen dari gas alam, dan fosil lain. Sumber energi sisanya sudah mulai ditopang oleh energi terbarukan, antara lain air dari yang terbesar lalu diikuti dengan nuklir, angin, matahari, bio energi, dan lainnya.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Sampai kapan kita mau membiarkan implementasi transisi energi ke EBT tarik ulur seperti sekarang ini? Apabila kita menengok ke beberapa negara tetangga lain di sekitar kita, ada Jepang yang telah mengimplementasikan honeycomb wind lense turbine, China dengan araticial sun nuclear fusion reactor, Malaysia dengan solar project Mudajaya, dan Thailand dengan powerhouse of Srinagarind hydropower plant & Kwai Yai river,” urai Feiral.

Selain itu, ungkapnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, telah menyatakan bahwa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Suralaya di Cilegon, Banten akan ditutup. Oleh karena itu, perlu ada pembangkit listrik dari EBT yang masif dan berkapasitas besar.

“Hal ini akan mengakibatkan terganggunya ekonomi, pertahanan, keamanan, dan sendi-sendi peradaban ini. Sumber EBT yang dirasakan mampu berdaya besar adalah geothermal, air dan nuklir. Karena geothermal dan air lokasinya jauh dari pengguna, intermiten, dan tergantung dari kondisi alam,” paparnya

Ia menyatakan, sebaiknya pemerintah tidak menjadikan nuklir sebagai energi terakhir. Karena sumber energi ini menghasilkan energi yang murah, bersih dan kontinyuitasnya tinggi.

750 x 100 PASANG IKLAN

Menurutnya, perubahan harus dimulai dari sekarang dengan menghadapi risiko kegagalan, keuntungan finansial yang relatif lebih sedikit untuk saat ini, guna meraih tujuan yang jauh lebih besar serta bermanfaat untuk jangka panjang untuk anak cucu kita. Selain itu, penerbitan greenbond serta transaksi di bursa karbon menjadi salah satu dari mekanisme yang dapat merangsang geliat green economy.

“Tentunya kebijakan-kebijakan pendukung dari pemerintah tetap akan selalu dibutuhkan sebagai landasan yang akan sangat efektif dalam mensimulasi pergerakan ekonomi serta pemodalan ke arah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” kata Feiral. (Roby Kurniawan)

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
Core Business

Bincang Kepo

Promo Tutup Yuk, Subscribe !