
Jakarta,corebusiness.co.id-Harga minyak kontraksi pada Selasa (19/8/2025), karena para pedagang menilai kemungkinan perundingan antara Rusia, Ukraina, dan AS untuk mengakhiri perang di Ukraina dapat berujung pada pencabutan sanksi terhadap minyak mentah Rusia, sehingga meningkatkan pasokan.
Harga minyak mentah Brent berjangka turun 85 sen, atau 1,3 persen, menjadi $65,75 per barel pada pukul 13.15 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk pengiriman September, yang akan berakhir pada Rabu, turun 95 sen, atau 1,5 persen, menjadi $62,47 per barel.
Kontrak WTI Oktober yang lebih aktif turun 63 sen, atau 1 persen, menjadi $62,07 per barel.
Senin kemarin, harga minyak melonjak naik, seiring masih menegangnya situasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang didukung sekutu-sekutunya. Harga minyak mentah Brent naik 0,46 persen atau 30 sen menjadi $66,15 per barel pada pukul 10.05 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 38 sen atau 0,61 persen menjadi $63,18 per barel.
Menukil Reuters, setelah pertemuan di Gedung Putih pada Senin kemarin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan sekutu-sekutu Eropa, Presiden AS Donald Trump mengumumkan dalam sebuah unggahan media sosial bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Trump mengatakan ia sedang membuat pengaturan untuk pertemuan antara Putin dan Zelenskiy. Trump berharap terjadi pertemuan puncak trilateral yang melibatkan Putin, Zelenskiy, dan dirinya.
“Menyusul pertemuan kemarin antara Trump, Presiden Ukraina Zelenskiy, dan beberapa kepala negara, serta Pemerintahan Eropa, tampaknya ada perkembangan dalam negosiasi, yang memicu harapan baru akan berakhirnya perang. Akibatnya, harga minyak kembali turun hari ini,” ujar analis Commerzbank.
Analis energi utama di DBS Bank, Suvro Sarkar mengatakan bahwa sikap Trump yang melunak terhadap sanksi sekunder yang menargetkan importir minyak Rusia telah mengurangi risiko gangguan pasokan global, sehingga sedikit meredakan ketegangan geopolitik.
Sementara itu, dua analis dan satu pedagang menginformasikan kepada Reuters bahwa kilang-kilang minyak Tiongkok telah membeli 15 kargo minyak Rusia untuk pengiriman Oktober dan November, karena permintaan India untuk ekspor Moskow telah menurun.
Zelensky menggambarkan pembicaraannya dengan Trump “sangat baik” dan mencatat diskusi tentang potensi jaminan keamanan AS untuk Ukraina. Trump mengonfirmasi bahwa AS akan memberikan jaminan tersebut, meskipun tingkat dukungannya masih belum jelas.
Trump telah mendesak agar perang paling mematikan di Eropa dalam 80 tahun segera diakhiri, tetapi Zelensky dan sekutunya masih khawatir. Kemungkinan juga dia akan memaksakan syarat-syarat dalam kesepakatan dengan Rusia.
“Hasil (perundingan) yang menurunkan ketegangan dan menghilangkan ancaman tarif atau sanksi sekunder akan membuat harga minyak bergerak lebih rendah menuju target rata-rata kami di $58 per barel pada kuartal IV-25/Q1-26,” ujar Kepala Strategi Komoditas di TD Securities, Bart Melek dalam sebuah catatan.