“Belasan jam kami mengupas rajungan yang baru keluar dari boks pendingin hasil tangkapan suami-suami kami. Kadang tangan sampai kapalan. Pinggang sakit karena duduk berjam-jam. Masuk angin sudah biasa,” kenang Iin Inani, ibu beranak tiga yang sebelumnya seorang buruh harian di sebuah sentra rumahan pengupasan rajungan.
Kini, Iin dan beberapa ibu rumah tangga lainnya di Desa Sukajaya, tidak perlu lagi bangun pagi buta untuk berangkat sebagai buruh pengupas rajungan. Melalui program pemberdayaan masyarakat dari PHE ONWJ, Iin dan rekan-rekan mengoperasikan usaha kecilnya dari rumah. Sesekali keluar untuk membeli bahan baku, atau mengirim produknya ke pelanggan dan beberapa pusat jajanan. (Rif)