
Menyisir sejarahnya, Kahla yang didirikan Vivi Herviany dan Handry Wahyudi pada tahun 2024, mulai memproduksi keripik tempe. Keripik tempe Kahla telah dipasarkan ke luar negeri dan berpartisipasi dalam berbagai ajang internasional termasuk pada pameran industri terbesar di dunia, yaitu Hannover Messe di Jerman.
Kali pertama Kahla berani ekspor keripik tempe setelah mendapat bimbingan dari Bea Cukai Bogor, Jawa Barat, pada 6 Februari 2025. Kahla melakukan ekspor mandiri keripik tempe ke Arab Saudi sebanyak 120 boks atau 28.728 bungkus senilai Rp 269 juta.
Sebelumnya, Kahla juga mengikuti program bimbingan, sertifikasi, dan restrukturasi mesin serta peralatan untuk memproduksi makanan berbahan baku tempe dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Alhasil, industri kecil menengah (IKM) asal Sukabumi, Jawa Barat, ini sukses mengekspor produk keripik tempe ke Arab Saudi.
“Kami memberikan apresiasi kepada CV Kahla Global Persada yang telah memberikan contoh tentang kegigihan dan kisah sukses pelaku IKM yang mampu terus berkembang, hingga berhasil menembus pasar internasional dan semoga capaian ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita dalam pernyataan di Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Reni mengatakan, keripik tempe yang merupakan produk IKM pangan, selama ini memainkan peranan penting sebagai komponen pemberdayaan masyarakat di Indonesia.
Menurutnya, agar pelaku IKM bisa semakin berdaya saing global, mereka perlu menyiapkan diri dengan terus meningkatkan kualitas produk, membangun nilai jenama (branding) , melakukan adaptasi teknologi, serta membaca tren dan kebutuhan pasar di dalam maupun luar negeri.
Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan, Bayu Fajar Nugroho menyampaikan, kinerja ekspor tempe dari Indonesia pada tahun 2023, untuk produk tempe dengan HS 21069097, mencapai angka 720,68 ton dengan nilai 2,43 juta dolar AS. Jumlah ini mengalami peningkatan 35,47 persen secara tahunan (y-o-y) dibanding tahun 2022 yang mencapai 533,8 ton dengan nilai 1,64 juta dolar AS.
Bayu menyampaikan, dengan berbagai pembinaan yang didapatkan, saat ini CV Kahla Global Persada telah memiliki 15 orang karyawan dengan kapasitas produksi sebesar 31.000 kemasan per bulan, dan sudah memiliki potensi pasar ekspor ke beberapa negara lainnya seperti Kanada, Norwegia, Malaysia, Australia, Belanda, Filipina, Vietnam, Hongkong, Singapura, Jepang, Swiss, serta Korea Selatan. (FA)