160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
750 x 100 PASANG IKLAN

Menaikkan Derajat Tempe di Kancah Internasional

Keripik tempe produksi CV Kahla Global Persada telah menembus pasar internasional. Foto: Kemenperin
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Tempe telah lama menjadi bagian hidup sebagian besar masyarakat Indonesia, baik sebagai camilan maupun lauk. Tempe, kadang  masih dinilai sebagai makanan kelas bawah, namun faktanya kini sudah go internasional.

Berdasarkan catatan sejarah, kata ‘tempe’ ditemukan pada manuskrip Serat Centhini jilid 3 yang menggambarkan perjalanan Mas Cebolang dari Candi Prambanan menuju Pajang dan mampir di Dusun Tembayat, Kabupaten Klaten, dijamu makan siang oleh Pangeran Bayat, salah satu lauknya adalah Brambang Jae Santen Tempe.

Kata ‘tempe’ berasal dari bahasa Jawa kuno, yaitu Tumpi yang berarti makanan berwarna putih. Tempe pada awalnya dibuat dari kedelai hitam. Pada abad ke-16, tempe sudah dikembangkan di Jawa.

Seiring waktu, tempe mulai dikenal dunia pada masa Indonesia dijajah Belanda. Pada abad ke-18 hingga 19, orang Belanda kerap membawa tempe ke Eropa.

750 x 100 PASANG IKLAN

Tekonologi pengolahan tempe dikembangkan masyarakat Jawa secara turun-temurun. Cara pengolahan sangat bervariasi, namun pada prinsip dasarnya sama, yaitu menciptakan kondisi yang cocok untuk perkembangan kapang (jamur tempe).

Meskipun tempe sudah dikenal orang-orang Eropa, makanan khas Jawa ini dinilai perlu diperkenalkan ke belahan dunia lain yang lebih luas. Ibarat pepatah: tak kenal, maka tak sayang. Namun, produsen perlu menyesuaikan racikan olahan tempe sesuai taste masyarakat dari masing-masing negara.

Terobosan inilah yang telah dilakukan CV Kahla Global Persada, yang berupaya mengubah image dan mengangkat tempe menjadi makanan kelas dunia. Sebagai singkatan dari “BerKAH LAngit”, Kahla hadir didasari atas keinginan untuk membangun usaha yang memberdayakan masyarakat sekitar dan menjadi berkah bagi banyak orang.

Menyisir sejarahnya, Kahla yang didirikan Vivi Herviany dan Handry Wahyudi pada tahun 2024, mulai memproduksi keripik tempe. Keripik tempe Kahla telah dipasarkan ke luar negeri dan berpartisipasi dalam berbagai ajang internasional termasuk pada pameran industri terbesar di dunia, yaitu Hannover Messe di Jerman.

Kali pertama Kahla berani ekspor keripik tempe setelah mendapat bimbingan dari Bea Cukai Bogor, Jawa Barat, pada 6 Februari 2025. Kahla melakukan ekspor mandiri keripik tempe ke Arab Saudi sebanyak 120 boks atau 28.728 bungkus senilai Rp 269 juta.

750 x 100 PASANG IKLAN

Sebelumnya, Kahla juga mengikuti program bimbingan, sertifikasi, dan restrukturasi mesin serta peralatan untuk memproduksi makanan berbahan baku tempe dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Alhasil, industri kecil menengah (IKM) asal Sukabumi, Jawa Barat, ini sukses mengekspor produk keripik tempe ke Arab Saudi.

“Kami memberikan apresiasi kepada CV Kahla Global Persada yang telah memberikan contoh tentang kegigihan dan kisah sukses pelaku IKM yang mampu terus berkembang, hingga berhasil menembus pasar internasional dan semoga capaian ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita dalam pernyataan di Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Reni mengatakan, keripik tempe yang merupakan produk IKM pangan, selama ini memainkan peranan penting sebagai komponen pemberdayaan masyarakat di Indonesia.

Menurutnya,  agar pelaku IKM bisa semakin berdaya saing global, mereka perlu menyiapkan diri dengan terus meningkatkan kualitas produk, membangun nilai jenama (branding) , melakukan adaptasi teknologi, serta membaca tren dan kebutuhan pasar di dalam maupun luar negeri.

750 x 100 PASANG IKLAN

Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan, Bayu Fajar Nugroho menyampaikan, kinerja ekspor tempe dari Indonesia pada tahun 2023, untuk produk tempe dengan HS 21069097, mencapai angka 720,68 ton dengan nilai 2,43 juta dolar AS. Jumlah ini mengalami peningkatan 35,47 persen secara tahunan (y-o-y) dibanding tahun 2022 yang mencapai 533,8 ton dengan nilai 1,64 juta dolar AS.

Bayu menyampaikan, dengan berbagai pembinaan yang didapatkan, saat ini CV Kahla Global Persada telah memiliki 15 orang karyawan dengan kapasitas produksi sebesar 31.000 kemasan per bulan, dan sudah memiliki potensi pasar ekspor ke beberapa negara lainnya seperti Kanada, Norwegia, Malaysia, Australia, Belanda, Filipina, Vietnam, Hongkong, Singapura, Jepang, Swiss, serta Korea Selatan. (FA)

 

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Promo Tutup Yuk, Subscribe !