160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Pameran EDRR 2025 Hadirkan  Workshop “Early Warning for All”  

Pameran EDRR akan dilaksanakan di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, pada13-15 Agustus 2025.
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id–Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) 2025 akan resmi digelar pada tanggal 13–15 Agustus 2025 di Hall A1–A3, Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta Pusat.

Pameran EDRR menjadi ajang strategis untuk mempertemukan pemangku kepentingan dari sektor pemerintahan, industri, lembaga internasional, dan masyarakat dalam upaya memperkuat ketangguhan nasional terhadap bencana.

EDRR 2025 menghadirkan fokus utama pada solusi kebencanaan, tanggap darurat, dan penyelamatan, sebagai bagian dari upaya mempercepat penguatan sistem mitigasi bencana yang adaptif dan responsif. Diselenggarakan oleh PT Amara Tujuh Perjuangan, Council for the Promotion of Shanghai International Trade, Shanghai International Exhibition (Group) Co., Ltd., dan Comexposium, dengan dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) selaku Co-Host.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan EDRR 2025, akan diselenggarakan workshop bertajuk “Early Warning for All” pada Kamis, 14 Agustus 2025, pukul 08.30–14.30 WIB, di Main Hall A–Conference A, JIEXPO Kemayoran. Workshop ini merupakan kolaborasi antara Kemenko PMK, Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Geologi, UN Women, dan mitra lainnya, dengan tujuan membangun sistem peringatan dini yang inklusif, efektif, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

750 x 100 PASANG IKLAN

Project Director EDRR 2025, Vista Limbong menyampaikan bahwa workshop ini merupakan bagian penting dari keseluruhan rangkaian kegiatan EDRR tahun ini.

“Melalui workshop ‘Early Warning for All’, kami bersama Kemenko PMK ingin menegaskan bahwa sistem peringatan dini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal kolaborasi lintas sektor. Ini adalah bagian penting dari visi besar EDRR 2025 untuk membangun ekosistem kebencanaan yang lebih tangguh dan terintegrasi,” kata Vista.

Workshop “Early Warning for All” akan menghadirkan Dr. Lilik Kurniawan, ST., M.Si, selaku Keynote Speaker, yang menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial, Kemenko PMK.

Adapun para narasumber utama yang akan berpartisipasi dalam diskusi strategis ini antara lain Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., selaku Kepala BNPB, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., selaku Ph.D, Plt. Kepala BMKG, Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., M.Sc., selaku Kepala Badan Geologi, Fifi Aleyda Yahya, selaku Dirjen Komunikasi Publik dan Media, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkodigi).

750 x 100 PASANG IKLAN

Kemudian, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, selaku Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri, Dra. Prasinta Dewi, M.A.P., selaku Deputi Pencegahan BNPB, dan Prof. Dr. Ir. Harkunti P. Rahayu, M.Sc., selaku Ketua Umum Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI).

Untuk memperkaya perspektif, sesi ini juga akan menghadirkan penanggap diskusi yaitu Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, M.Si, selaku Dewan Pembina Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI), Solly Andriany Gantina selaku Anggota Komisi VII DPR RI, dan Ardito Marzooki Kodijat selaku National Professional Officer at United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Diskusi akan dipandu oleh dua moderator Titi Moektijasih selaku Analis Kebencanaan, United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA) dan Morry Efriana selaku Asisten Deputi Penanganan Bencana, Kemenko PMK.

Dengan mengusung tema “Early Warning for All”, workshop ini menjadi elemen krusial dalam seminar dan pameran EDRR 2025, karena membahas langsung upaya peningkatan kapasitas sistem peringatan dini sebagai garda terdepan dalam mitigasi bencana.

750 x 100 PASANG IKLAN

Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang strategis untuk merumuskan sinergi antara kebijakan pemerintah, dukungan ilmiah, teknologi, dan peran aktif masyarakat. Lebih dari sekadar forum diskusi, workshop ini juga menjadi momentum untuk memperkuat integrasi sistem peringatan dini sebagai bagian dari kesiapsiagaan nasional yang berkelanjutan. (Rif)

750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
ANINDYA

Tutup Yuk, Subscribe !