160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN
160 x 600 PASANG IKLAN

Kebijakan AAS di Antara Tiran Group dan Kementan

Andi Amran Sulaiman alias AAS. Foto: dok.Tiran Group.
750 x 100 PASANG IKLAN

Jakarta,corebusiness.co.id-Beberapa kebijakan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam mengendalikan situasi pertanian di Indonesia mendapat sanjungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Meskipun kebijakannya tak luput menuai kontra.

Sosok Andi Amran Sulaiman sedang hangat dibicarakan, khususnya di kalangan pengamat, praktisi dan pelaku usaha di sektor pertanian, eksekutif, legislatif, yudikatif, serta media massa. Mereka menyoroti kebijakan Amran selaku Menteri Pertanian dalam mengendalikan situasi pertanian di Indonesia.

Salah satu kebijakan Amran yang menjadi perhatian kalangan luas adalah terkait tata niaga perberasan di Indonesia. Dari hasil penerapan kebijakan pembenahan tata niaga perberasan tersebut, Satgas Pangan berhasil mengamankan beberapa produsen dan penggilingan yang diduga mengoplos beras.

Gebrakan Amran menimbulkan kecemasan dari pelaku perberasan di Indonesia. Beberapa produsen,  perusahaan penggilingan beras, dan pedagang akhirnya memilih sikap menghentikan untuk sementara waktu aktivitas usahanya. Mereka khawatir ikut “diamankan” Satgas Pangan.

750 x 100 PASANG IKLAN

Informasi yang diterima corebusiness.co.id, sejak seminggu belakangan ini terjadi kelangkaan beras di pasar tradisional dan modern, lantaran terhentinya rantai pasok beras. Kondisi seperti ini bisa menyebabkan terjadinya lonjakan harga beras (di atas HET).

Mengetahui harga beras di pasaran masih di atas HET, Amran mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif. Salah satunya adalah dengan melaksanakan operasi pasar atau penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar hingga akhir tahun 2025.

Amran menyebut, pemerintah telah menyiapkan total stok sebanyak 1,3 juta ton untuk mendukung operasi pasar. Jumlah ini dinilai jauh lebih besar dibandingkan periode sebelumnya, yang belum pernah mencapai angka tersebut.

“Stok (beras) kita banyak, kita operasi pasar itu sampai Desember kita siapkan. ltu biasanya stok kita tidak kuat, (Tapi sampai Desember) kita siapkan 1,3 juta ton, untuk (bansosnya) 300 ribu (stok),” ucap Amran usai konferensi pers di kantornya, Kamis, 7 Agustus 2025.

Ia menyatakan, selama harga beras masih tinggi, pemerintah akan terus menjalankan operasi pasar.

750 x 100 PASANG IKLAN

“Operasi pasar nggak diperpanjang, memang kita rencanakan selama harga naik kita operasi pasar terus. Jadi, dulu mana pernah ada operasi pasar (beras) 1,3 juta ton? Jadi operasi pasar jalan terus,” katanya.

Amran sepertinya sudah “membaca” dampak dari kebijakan yang ditempuhnya akan menuai pro kontra. Satu sisi gebrakannya ini mendapat sanjungan Presiden Prabowo Subianto, di sisi lain mendapat tentangan dari pelaku usaha di industri perberasan di Indonesia. Padahal, selain menjabat menteri di Kabinet Merah Putih, Amran adalah Founder Tiran Group, salah satu pengusaha sukses di tanah air. Bahkan, Amran disebut-sebut salah satu menteri terkaya di Kabinet Merah Putih.

Berawal dari Usaha Racun Tikus

Menukil laman tirangroup.com, diinformasikan bahwa Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., yang akrab disapa AAS, memulai bisnis dari nol melalui inovasi racun tikus yang membawanya menjadi pengusaha sukses.

750 x 100 PASANG IKLAN

Setelah 15 tahun berkarir di BUMN, AAS memutuskan hengkang dan berkonsentrasi membesarkan perusahaannya sendiri dengan menciptakan berbagai solusi pertanian, termasuk pestisida dan teknologi pengendalian hama.

Tiran Group, sebagai holding company berkembang ke berbagai sektor seperti perkebunan, pertambangan, dan perdagangan. Tidak mengabaikan kepentingan masyarakat luas, di bawah kepemimpinannya, Tiran Group menjalankan kewajiban sosial melalui AAS Foundation dengan menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia dalam upaya menciptakan wirausahawan dan tenaga kerja berkualitas di Indonesia.

Keberhasilan mengelola perusahaannya membuat AAS dipercaya sebagai Menteri Pertanian pada Kabinet Kerja (2014-2019) dan Kabinet Indonesia Maju (2023-2024). AAS kemudian dipercayakan menjabat kembali sebagai Menteri Pertanian Kabinet Merah Putih (2024-2029).

Perjalanan Tiran Group (PT Tiran Nusantara Grup) dimulai pada tahun 1996 di Bakunge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, melalui pendirian perusahaan dengan nama CV Empos Tiran. Nama Tiran sendiri merupakan singkatan dari “Tikus Diracun Amran”, terinspirasi dari inovasi racun tikus buatan AAS yang membantu petani dalam mengendalikan hama.

Pages: 1 2 3
750 x 100 PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 PASANG IKLAN
ANINDYA

Tutup Yuk, Subscribe !