
Jakarta,corebusiness.co.id-Kementerian Pertanian telah menyusun target produksi komoditas strategis pertanian untuk tahun 2026. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan Kementan harus bekerja keras untuk merealisasikan program kerja tahun 2025.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI menyebutkan, target produksi komoditas tahun 2026 terdiri dari beras sebanyak 33,80 juta ton, jagung 22,70 ton, kedelai 343 ribu ton, aneka cabai 3,08 juta ton, dan bawang merah 2 juta ton. Lalu, kopi sebanyak 786 ribu ton, kakao 633 ribu ton, kelapa 2,89 juta ton, daging sapi dan kerbau 514,07 ribu ton, dan daging ayam 4,34 juta ton.
Amran mengatakan, untuk mewujudkan capaian target tersebut, Kementerian Pertanian membutuhkan dukungan anggatan tahun 2026 sebesar 44,64 triliun. Angka ini tiga kali lebih besar dari Pagu Indikati Belanja Tahun 2026 yang sudah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 13,75 trilun, pada 15 Mei 2025.
Lantaran itu, Amran melayangkan surat ke Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) /Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy untuk meminta kenaikan anggaran dari Rp 13,75 triliun menjadi Rp44,64 triliun pada 2026.
“Berkenaan dengan terbatasnya pagu indikatif Kementerian Pertanian telah bersurat ke Menteri PPN dan Menteri Keuangan untuk mengusulkan penyesuaian pagu indikatif tahun anggaran yang sebesar Rp13,75 triliun menjadi Rp44,64 triliun,” kata Amran dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, baru-baru ini.
Ia menguraikan, anggaran Rp 44,64 triliun dibutuhkan untuk melanjutkan dan mengakomodir program kegiatan pada 2025 yang anggarannya sebesar Rp29,37 triliun. Lalu anggaran tambahan cetak sawah dari 225 ribu hektar menjadi 275 ribu hektar; tambahan bantuan benih jagung dari 300 ribu hektar menjadi 1 juta hektar; pengembangan komoditas perkebunan strategis.
Tak hanya itu, Amran juga memohon Komisi IV DPR RI menyetujui usulan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Tahun 2025 sebesar Rp 10 trilun untuk pengembangan bibit komoditas perkebunan strategis dan peningkatan produksi komoditas yang pemenuhannya saat ini masih diimpor.
Saat Raker dengan Komisi IV DPR sebelumnya, Amran telah menyampaikan bahwa Pagu Alokasi Kementan Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 29,37 triliun. Ia juga menjabarkan capaian produksi komoditas strategis sampai dengan 30 Juni 2025. Untuk produksi padi dari target 54,45 juta ton GKG terealisasi 33,18 juta ton GKG (60 persen), jagung dari target 3,07 juta ton terealisasi 1,42 juta ton (52 persen), aneka cabai dari target 3,07 juta ton terealisasi 1,42 juta ton (46 persen), bawang merah dari target 1,99 juta ton terealisasi 0,85 juta ton (42 persen), kopi dari target 780 ribu ton terealisasi 640 ribu ton (82 persen), dan kelapa sawit dari target 239 juta ton terealisasi 97,08 juta ton (40 persen).
Kemudian, kakao dari target 632 ribu ton terealisasi 234 ribu ton (37 persen), kelapa dari target 2,88 juta terealisasi 1,15 juta ton (39 persen), tebu dari target 36,81 juta ton terealisasi 4,52 juta ton (12 persen), daging sapi dan kerbau dari target 505 ribu ton terealisasi 356 ribu ton (70 persen), daging kambing dan domba dari target 92,96 ribu ton terealisasi 61,55 ribu ton (66 persen), daging ayam dari target 4 juta ton terealisasi 2,1 juta ton (52 persen), dan telur dari target 6,81 juta ton terealisasi 3,51 juta ton (51 persen).
Mentan Amran menyatakan Kementan harus bekerja keras untuk merealisasikan program kerja yang telah direncanakan hingga tahun 2025. Selanjutnya melangkah untuk program kerja di tahun 2026. (Rif)