Untuk mendukung pencapaian target tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp29,37 triliun. Anggaran ini diprioritaskan untuk program swasembada pangan, seperti penyediaan alat mesin pertanian (alsintan), pupuk bersubsidi, cetak sawah baru, peningkatan produksi padi dan jagung, peningkatan produksi susu dan daging sapi, penyediaan benih unggul, serta pengembangan pertanian modern melalui pemberdayaan petani milenial.
Sulawesi Tenggara menjadi salah satu provinsi prioritas dalam program nasional ini. Pada tahun 2025, Sultra menjanjikan produksi 30.726 ton benih melalui realisasi benih pada tahun 2024. Selain itu, Sultra juga mendapatkan alokasi 6.173 unit pompanisasi tadah hujan dan tambahan 1.967 unit lainnya melalui Direktorat Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP).
Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin, menyampaikan bahwa memikirkan akan memaksimalkan peran Sultra untuk mendukung program nasional ini.
“Sesuai arah Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara dan Sekretaris Daerah Sultra, kami berkomitmen untuk memastikan terealisasinya program strategis nasional, termasuk penguatan infrastruktur pertanian dan peningkatan produksi pangan di Sultra,” ujarnya.
Rakornas ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui program-program strategi yang berkelanjutan. (ADV)