
Sementara itu, potensi luas panen jagung pipilan pada April– Juni 2025 diperkirakan sekitar 0,58 juta hektare. Dari angka itu, total luas panen jagung pipilan pada Januari–Juni 2025 diperkirakan sebesar 1,42 juta hektare, atau mengalami kenaikan sebesar 0,15 juta hektare (11,64 persen) dibandingkan luas panen pada Januari–Juni 2024 yang sebesar 1,27 juta hektare.
Luas panen jagung hasil Survei KSA Jagung terdiri dari tiga jenis panen, yaitu panen hijauan, panen muda, dan panen pipilan. Luas panen jagung pipilan pada Januari–Maret 2025 sebesar 0,84 juta hektare. Sementara luas panen hijauan dan luas panen muda pada Januari–Maret 2025 masing-masing sebesar 0,03 juta hektare dan 0,12 juta hektare.
Produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen (JPK-KA28 persen) pada Maret 2025 diperkirakan sebanyak 2,20 juta ton, mengalami penurunan sebesar 0,58 juta ton (20,80 persen) dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 2,78 juta ton.
Sementara itu, berdasarkan amatan fase tumbuh pada hasil Survei KSA Maret 2025, potensi produksi JPK-KA28 persen pada April–Juni 2025 diperkirakan sebanyak 4,51 juta ton. Total produksi JPK-KA28 persen pada Januari–Juni 2025 diperkirakan sebanyak 10,91 juta ton, mengalami kenaikan sebesar 1,25 juta ton (12,88 persen) dibandingkan Januari–Juni 2024 yang sebesar 9,67 juta ton.
Sepuluh provinsi sentra produksi JPK-KA28 persen pada Januari– Juni 2025 adalah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Gorontalo, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Timur. (Rif)