
Sambas,corebusiness.co.id-Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian melakukan tanam padi perdana di lahan seluas 402 hektar di Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (25/10/2025). Desa Singaraya termasuk dalam program Optimalisasi Lahan (Oplah) seluas 1.600 hektar dari Kementerian Pertanian .
Tanam padi perdana di Desa Singaraya dilakukan oleh Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Dr. Akhmad Musafak, S.P., M.P., bersama Kadis Pertanian Provinsi Kalimantan Barat, Ir. Florentinus Anum, M.Si., S.TP., M.P., Kepala Balai BSIP Kalimantan Barat, Anjar Suprapto, S.TP., M.P., Babinsa, POPL, dan Kelompok Tani Fajar Sejahtera.
“Hari ini kita berada di lahan Kelompok Tani Fajar Sejahtera di Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Desa ini termasuk dalam program Optimalisasi Lahan (Oplah) sawah seluas 1.600 hektar dari Kementerian Pertanian. Kita melaksanakan tanam padi perdana di luasan lahan 1.600 hektar di Desa Sungai Raya. Tujuan dari program Oplah adalah terus memacu lahan-lahan persawahan menjadi produktif,” kata Plt. Sesditjen Tanaman Pangan, Akhmad Musafak.
Akhmad Musafak menyampaikan, sesuai arahan dan kebijakan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman supaya semua daerah melaksanakan program intensifikasi dengan memaksimalkan lahan-lahan pertanian, salah satunya melalui program Oplah untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP). Selain Mentan Amran juga melaksanakan program ekstensifikasi, khususnya di lahan pertanian di luar Pulau Jawa.
Akhmad Musafak melihat secara langsung kegiatan Oplah di Desa Sungai Raya sudah terlaksana dengan baik, dan aliran air dari pompanisasi sudah berjalan. Dia menekankan, setelah dilakukan Oplah, segera ditanam padi. Kegiatan ini secara terus menerus dilakukan petani, sehingga terjadi percepatan tanam dan indeks pertanamannya (IP) meningkat, menjadi IP400.
“Petani tentu akan dibantu melalui pendampingan dari Brigade Pangan, sehingga lahan persawahan, khususnya di desa ini, umumnya di lahan persawahan yang ada di Kabupaten Sambas tidak menganggur, karena sudah menjadi lahan produktif,” jelasnya.
Akhmad Musafak menjelaskan bahwa tujuan dari semua program Kementerian Pertanian adalah meningkatkan produksi padi. Sehingga nantinya bisa memenuhi kebutuhan pangan, khususnya di Kalimantan Barat. Jika produksinya lebih, untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, bahkan untuk ekspor.
Kadis Pertanian Provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum, mengemukakan, secara nasional luas lahan pertanian di Kalimantan Barat 360 hektar. Dari luasan lahan tersebut, untuk program Oplah Kementerian Pertanian di Kalimantan Barat seluas 40.000 hektar. Khusus di Kabupaten Sambas memiliki luas baku sawah (LBS) 15.000 hektar.
Florentinus mengutarakan, Oplah adalah program dari Kementerian Pertanian supaya lahan-lahan rawa dimaksimalkan menjadi lahan produktif sehingga bisa ditanam padi.
“Mudah-mudahan melalui program Oplah bisa meningkatkan indeks pertanaman (IP), meningkatkan produktivitas, dan akhirnya bisa meningkatkan produksi beras nasional,” harap Florentinus.
Senada, Kepala Balai BSIP Kalimantan Barat, Anjar Suprapto, dengan adanya Oplah, tentunya luas area tanam bertambah, baik melalui IP maupun melalui peningkatan produksi padi.
“Karena itu, wilayah Sambas yang menjadi lumbung pangan untuk Kalimantan Barat bisa lebih meningkat lagi untuk menyuplai kebutuhan Sambas dan Provinsi Kalimantan Barat,” kata Anjar.
Petani di Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas menanam varietas padi Inpari 32 dengan rata-rata produktivitas 3,2 ton GKP per hektar. Saat ini petani masih menanam padi 2 kali setahun (IP200), dan akan meningkatkan menjadi IP300. (ADV)